Suara.com - Manajemen dan tim pelatih Barito Putera memberikan klarifikasi menyusul kisruh yang terjadi saat timnya menjamu PSMS Medan di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (7/10/2018).
Asisten Manager Barito Putera Syarifuddin Ardasa dalam jumpa pers di Banjarmasin, Senin (8/10/2018), mengatakan, ada dua hal yang memicu kisruh usai pertandingan tersebut.
Yang pertama, katanya, usai peluit panjang berakhirnya pertandingan salah satu pemain lawan yang bernama Alexsandros Tanidis melakukan provokasi terhadap pemain Barito Matias Cordoba.
"Ada terjadi dorong-dorongan antar mereka berdua, tapi itu hal yang biasa, dan dapat dilerai antar kedua tim, bahkan pemain yang lain tidak ikut terprovokasi, ini ada bukti video-nya kita," tutur Syarifuddin.
Baca Juga: Amien Akan Penuhi Panggilan Polda Metro Pekan Ini
Kedua, kata dia, adalah saat dirinya dan asisten pelatih Yunan Helmi melayangkan protes terhadap wasit usai pertandingan. Sebab pihaknya merasa dirugikan atas kepemimpinan hakim pertandingan pada laga berkesudahan imbang 3-3 itu.
"Kan wajar biasa kita lakukan diskusi lah istilahnya dengan wasit karena merasa dirugikan atas kepemimpinannya," tutur Syarifuddin.
Namun saat hal itu terjadi, ungkapnya, tiba-tiba pelatih PSMS Medan datang, dan memprovokasi asisten pelatih Barito Putera Yunan Helmi.
"Pelatih PSMS Medan Peter James Butler entah mengapa melakukan aksi dorongan terhadap asisten pelatih Yunan Helmi, bahkan sikutnya terkena dagu Yunan Helmi, dan ini kita miliki potongan foto peristiwanya," tegas Syarifuddin.
Sikap pelatih PSMS itulah, kata dia, yang menyulut emosi sejumlah pemain Barito Putera, hingga suasana tidak terkendali, yang mengakibatkan kericuhan tersebut.
Baca Juga: Bakal Diguyur Bonus, Syuci Niat Berangkatkan Orang Tua Umrah
"Saat kejadian itu tim keamanan ada dua di sana dari provost lagi, kita tidak tahu lagi setelah itu, ternyata pelatih PSMS mengaku terkena pukul," tuturnya.