Suara.com - Mimpi Indonesia melihat timnas Indonesia U-16 berlaga di Piala Dunia U-17 2019 di Peru pupus sudah. Hal itu menyusul kekalahan dramatis Garuda Asia 2-3 atas Australia di perempat final Piala Asia U-16 2018.
Pada laga di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Senin (1/10/2018) sore, Indonesia sejatinya mencetak angka lebih dahulu pada menit 17. Sutan Zico mampu membuat Indonesia unggul 1-0 hingga babak pertama berakhir.
Babak kedua, petaka bagi Indonesia muncul. Pada menit ke-50, pemain Australia Daniel Walsh mampu membobol gawang Indonesia setelah memanfaatkan bola muntah hasil dari tendangan bebas.
Tidak sampai di situ, Timnas Indonesia U-16 harus kembali kebobolan 15 menit setelahnya. Kali ini, Adam Leombruno yang mengetarkan gawang Garuda Asia yang membuat skor menjadi 1-3.
Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol yang dicetak oleh Rendy Juliansyah pada menit 77. Namun, hasil 2-3 tetap bertahan hingga pertandingan selesai.
"Ini hasil yang kami harus dapatkan. Kesalahan kecil harus dibayar mahal, kami kalah dari bola mati karena postur tubuh mereka. Saya bangga dengan perjuangan anak-anak di lapangan. Mereka harus belajar menerima hasil, ini sepak bola tidak semua hasil yg kita harapkan bisa menjadi kenyataan," kata Pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini sehabis pertandingan.
Fakhri pun meminta anak asuhnya untuk segera bangkit atas kekalahan ini. Sebagai pemain muda, ia ingin David Maulana dan kawan-kawan menatap masa depan yang masih panjang.
"Mereka harus bangkit kembali dan melupakan hasil ini, karena mereka punya masa depan cemerlang di hadapannya. Timnas usia muda bukan masalah banyaknya piala dan gelar yg diraih, ini pembinaan. Semoga mereka bisa lebih berkembang dan memberikan kontribusi untuk timnas-timnas diatasnya," pungkas Fakhri.