Suara.com - Pertemuan Sriwijaya FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (16/9/2018), dipastikan digelar tanpa diramaikan suporter di tribun utara dan selatan.
Sterilisasi dilakukan akibat aksi anarkis oknum suporter Sriwijaya yang melakukan pelemparan kursi stadion ke dalam lapangan saat Sriwijaya kalah 0-3 dari Arema FC di ajang Liga 1, 21 Juli lalu.
Insiden itu membuat Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi kepada Sriwijaya berupa penutupan tribun utara dan selatan sebanyak 5 laga partai kandang.
Baca Juga: Ke Final, The Minions di Ambang Pertahankan Gelar Jepang Open
Meski demikian, aparat kepolisian Polresta Palembang memberikan garansi agar suporter Laskar Wong Kito tetap bisa memberikan dukungan di laga home perdana.
"Pada saat pertandingan home nanti Sriwijaya harus menjalankan sanksi. Kemarin sudah diterapkan saat home di Padang. Dan sekarang ini adalah hukuman yang keempat kali dijalankan perdana homebase di Palembang," kata Media Officer Sriwijaya FC, Muhammad Moeslim, Sabtu (15/9/2018).
Dalam rapat koordinasi bersama Sat Intelkam Polresta Palembang ketiga kelompok suporter menjadi satu di tribun timur biasa ditempati Ultras Palembang. Namun keamanan memberikan syarat.
"Suporter yang ditutup tribunnya boleh tetap memberikan dukungan dan berada di satu tribun (tribun timur). Namun syaratnya harus satu nyanyian dan satu stager. Agar tidak ada gesekan antar ketiga suporter yang berada dalam satu tribun," katanya.
Baca Juga: Lorenzo Gagal Menang, Kutukan Pole MotoGP San Marino Berlanjut
Selain itu, aparat kepolisian juga meminta pihak pengelola tiket memberikan tribun timur khusus untuk suporter Sriwijaya. Sedangkan tribun barat khusus untuk suporter umum.
"Itu agar suporter tidak bergesekan dengan penonton umum. Sedangkan untuk Bonek—sebutan suporter Persebaya—di tempatkan tribun barat atas," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]
Kontributor : Andhiko Tungga Alam