Tumbang di PTIK, Pilar Perseru Serui Kecam Kepemimpinan Wasit

Rabu, 12 September 2018 | 23:47 WIB
Tumbang di PTIK, Pilar Perseru Serui Kecam Kepemimpinan Wasit
Pemain Perseru Serui, Kelvin Wopi (kiri) dan pelatih I Putu Gede dalam jumpa pers usai laga melawan Bhayangkara FC, Selasa (12/9/2018). [laman resmi Liga 1]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perseru Serui harus puas menelan kekalahan dengan skor tipis 0-1 dari tuan rumah Bhayangkara FC pada laga lanjutan Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (12/9/2018). Kekalahan ini membuat Perseru kembali masuk ke zona merah, yakni di peringkat 16 papan klasemen. 

Perseru gagal meraup poin karena kebobolan gol semata wayang Herman Dzumafo pada menit 54. Pada laga tersebut, Perseru sejatinya bermain cukup baik.

Mengomentari kekalahan ini, pemain Perseru Kelvin Wopi pun menyebut timnya sedikit dirugikan oleh wasit. Menurutya, wasit Oki Dwi Putra tidak profesional dalam memimpin pertandingan.

"Yang saya ingin sampaikan disini, wasitnya ya. Pertama, harusnya sportif memimpinnya. Ini kan Liga 1, bukan Liga 2 atau Liga 3, jadi harus sportif. Berapa kali kita harusnya dapat pelanggaran dan lawan dapat kartu, tapi tak ditanggapinya. Ini tolong diperhatikan," kecam Kelvin dalam jumpa pers usai pertandingan. 

Baca Juga: Bhayangkara FC Menang Tipis, McMenemy Tetap Puas

Berbeda dengan Kelvin, pelatih Perseru I Putu Gede ogah komentar banyak soal kinerja wasit. Ia meyakini, sudah ada yang bisa menilai terkait kepemimpinan sang pengadil di atas lapangan. 

"Untuk wasit, saya selalu tidak bisa mengomentari masalah wasit ya. Anda sendiri bisa menilai. Pihak penyelenggara, panitia dan sebagainya sudah ada yang bisa menilai. Saya hanya bicara soal teknis," ujar I Putu Gede. 

I Putu Gede lantas menilai, salah satu penyebab kekalahan timnya kali ini adalah harus digantikannya Silvio Escobar. Sang penyerang andalan memang terpaksa diganti di akhir babak pertama karena mengalami cedera. 

"Escobar salah satu penyebab menurunnya penampilan tim, terutama di babak kedua. Di awal kita sudah mulai greget, fighting spirit-nya ada karena Esco kan marwah bagi kami. Terus Esco keluar, ada sedikit penurunan dari ciri khas permainan, terutama di depan," jelas I Putu Gede. 

Meski timnya kini berada di zona merah, I Putu Gede yakin Perseru bisa bangkit. Sebab, tim asal Papua itu masih akan menjalani 13 pertandingan lagi di Liga 1 2018. 

"Masih ada 13 match, saya yakin Perseru bisa lebih dari sekarang. Lawan kita selanjutnya adalah PSMS Medan, yang juga ada di papan bawah, sama-sama di zona degradasi. Jadi kita harus menang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI