Suara.com - Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) melarang klub Red Star Belgrade menjual tiket kepada para penggemar mereka untuk dua laga tandang di Liga Champions. Keputusan ini diumumkan pada, Jumat (7/9/2018).
Pelarangan tersebut menyusul kerusuhan suporter yang terjadi pada pertandingan leg kedua play-off Liga Champions saat tandang ke markas Red Bull Salzburg, 29 Agustus lalu.
Red Star didakwa dengan beberapa pelanggaran. Diantaranya kasus penyalaan kembang api dan invasi penggemar ke dalam lapangan.
Laga itu sendiri berakhir imbang 2-2 dan membuat Red Star lolos ke fase grup Liga Champions karena unggul gol tandang, setelah bermain tanpa gol pada leg pertama di Belgrade, 21 Agustus 2018.
Komite disiplin UEFA juga mendenda klub Serbia itu sebesar 30.000 euro atau sekitar Rp 518 juta.
Selain itu, UEFA juga mewajibkan Red Star menghubungi Salzburg dalam waktu 30 hari untuk membayar kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh para penggemarnya.
Para penggemar Red Star tidak akan diizinkan membeli tiket untuk pertandingan-pertandingan Grup C Liga Champions saat tandang ke markas Paris Saint-Germain (PSG) pada 3 Oktober dan Liverpool pada 24 Oktober.
Keikutsertaan Red Star, yang pernah menjuarai Piala Champions pada 1991, mengikuti fase grup merupakan yang pertama kali sejak format Liga Champions diluncurkan di tahun 1992.