Suara.com - Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Indarto mengatakan kericuhan yang terjadi saat berlangsungnya laga uji coba antara Persija Jakarta kontra Selangor FA di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (6/8/2018) dilakukan oleh sekelompok remaja.
Menurut Indarto situasi cukup kondusif saat berlangsungnya babak pertama pertandingan, meski banyak Jakmania yang tidak kebagian tiket. Namun, saat babak kedua dimulai, sekelompok Jakmania yang terdiri dari anak-anak tanggung atau ABG (anak baru gede) memaksa masuk ke dalam stadion.
"Tertib sebenarnya, babak 2 main 15 menit, penonton yang gak punya tiket maksa mau masuk, sama kami nggak boleh, tapi Mulai maksa. Karena cenderung mau anarki, kita bubarkan dengan gas air mata," kata Indarto usai pertandingan.
"Bubar lumayan, ada 600-700-an. Anak-anak tanggung yang lempar batu tapi gak ada masalah tadi, Kita bertahan. Alhamdulillah kita tak ada masalah," tambahnya.
Baca Juga: Pelatih Wolverhampton Gantikan Mourinho di Manchester United?
"Habis ini kita apel, setelah cair kita konsodlidasi. Kita akan perbaiki dan pikirkan kenapa bisa terjadi bagaimana pencegahnya," ujarnya.
Soal penggunaan Stadion Patriot bagi Persija setelah terjadinya kericuhan, Indarto tak banyak berkomentar. Menurutnya, polisi hanya akan mengevaluasi kegiatan di hari pertandingan saja.
"Itu masih jauh. Evaluasi sementara kegiatan kita hari ini aja, apa yang kurang, apa yang harus dibenahi. Berapa personel yang harus ditambah kalau kurang. Soal itu (kandang Patriot) nanti kita undang Persija, Pemkot, untuk kumpul lagi dan bahas soal itu," pungkasnya.