Suara.com - Gelandang serang Manchester United, Juan Mata, sudah tidak masuk matchday squad alias sama sekali tak masuk tim Setan Merah di dua laga terakhir pada pentas Liga Inggris 2018/2019. Sang pemain mengaku kecewa, namun sekaligus juga senang.
Yang teranyar, Mata tak masuk daftar starting eleven Man United, bahkan namanya juga tak ada di bangku cadangan saat Setan Merah kembali ke jalur kemenangan dengan mengalahkan tuan rumah Burnley 2-0 akhir pekan lalu pada laga pekan keempat.
Sepekan sebelumnya, Mata mengalami hal serupa ketika Man United dipermalukan 0-3 oleh tamunya, Tottenham Hotspur di Old Trafford.
Terakhir Mata bermain kala Man United ditekuk tuan rumah Brighton & Hove Albion 2-3 di laga pekan kedua. Gelandang berusia 30 tahun itu sendiri ditarik keluar sang manajer, Jose Mourinho, saat half-time pada laga tersebut.
Mata mengaku kecewa karena kembali tak masuk tim, namun juga semringah setelah Man United meraup poin penuh di maarkas Burnley dan kembali ke jalur kemenangan.
Mata sendiri rupanya ikut hadir di Turf Moor Stadium untuk mendukung timnya bersama suporter tandang, sebagaimana ia melihat Man United membawa pulang tiga angka berkat brace yang dicetak Romelu Lukaku.
Sukses memutus rentetan dua kekalahan beruntun yang diterima Man United, Mata pun menilai kemenangan ini memang krusial dan sangat diperlukan tim.
"Kemenangan membantu mengembangkan kepercayaan diri, jadi kita semua akan memulai pekan selanjutnya dengan perasaan yang lebih baik, tidak diragukan lagi," buka Mata lewat blog pribadi mingguannya.
"Seperti yang kalian bisa bayangkan, itu adalah kemenangan yang sangat kita butuhkan sebelum memasuki jeda internasional. Kami harus menang untuk mengakhiri rentetan hasil buruk, dan itulah yang kami lakukan," lanjutnya.
"Secara pribadi, hari kemarin itu tidak diawali dengan bagus ketika saya mengetahui bahwa saya tidak dilibatkan dalam pertandingan. Namun, dua hal yang membantu saya merasa lebih baik tentang diri saya adalah; hasil akhir dan atmosfer dari fans kami di tribun. Semangat, gairah, intensitas dan energi yang berasal dari fans adalah mesin penggerak sepakbola," tulis Mata.