Efek Buruk Jika Kompetisi Sepakbola Indonesia Tanpa Striker Asing

Galih Priatmojo Suara.Com
Rabu, 15 Agustus 2018 | 17:28 WIB
Efek Buruk Jika Kompetisi Sepakbola Indonesia Tanpa Striker Asing
Pemain Persija Jakarta Marko Simic (kanan) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Johor Darul Ta'zim (JDT) dalam laga lanjutan Piala AFC di SUGBK. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi di Indonesia yang dikomandoi oleh Tigor Shalom Boboy berencana tak menggunakan jasa striker asing di Liga 1.

Hal ini dilakukan dengan alasan kurangnya striker lokal berkualitas yang dimiliki oleh Timnas Indonesia.

Terbukti, saat ini tak ada penyerang lokal murni di skuat Garuda. Lini serang Timnas Indonesia kini diisi oleh Alberto Goncalves, pemain naturalisasi dari Brasil.

Namun, aturan tersebut barulah sekadar wacana yang belum pasti diterapkan pada musim depan.

Kendati demikian, Bolatimes.com mencoba merangkum kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi andai tak ada striker asing di Liga 1.

1. Kompetisi kurang greget

Striker asing memberikan plus minus di kompetisi Indonesia. Mereka bisa menjadi keuntungan dan kebuntungan , tetapi tergantung dipandang dari sudut sebelah mana.

Tanpa striker asing Liga 1 akan terlihat kurang greget, kemungkinan jumlah gol tak akan sebanyak seperti saat ini.

Dilansir dari laman resmi Liga 1, hingga saat ini, Rabu (15/8/2018) jumlah gol seluruhnya adalah 313. Dari sejumlah itu, pemain asing yang menyumbang paling banyak. Rinciannya yakni Fernando Rodrigues (14 gol), Ezechiel N'Douassel (13), David da Silva (11 gol).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI