Suara.com - Kekalahan kembali ditelan Sriwijaya FC di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sabtu (11/8/2018). Skor 2-1 untuk kemenangan Madura United membuat tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut terancam memasuki zona degradasi.
Dua gol kemenangan Sape Kerrap masing-masing dilesakkan oleh Zah Rahan menit 56 dan Mahamadou Samassa 84. Sedangkan gol hiburan Laskar Wong Kito dicetak oleh Alan Henrique pada masa injury time babak kedua, melalui titik putih.
Kekalahan kedua secara beruntun ini membuat SFC tidak beranjak dari urutan 12 klasemen sementara, dengan perolehan 26 poin.
Bahkan posisi SFC sangat rentan digusur oleh tim yang berada di bawahnya dan semakin mendekati zona merah (degradasi). Apabila Persebaya yang saat ini bertengger di urutan 13 dengan poin 25 maupun Arema FC di urutan 14 dan mengantongi 24 poin, serta baru menjalani 19 laga meraih kemenangan di laga pekan ke 20 nanti.
Baca Juga: Kebakaran di Denpasar, Lebih dari 100 Kios Hangus Dilalap Api
Sementara bagi Madura United, tambahan tiga poin ini membuat mereka berhak menempati posisi sebagai runner up dengan jumlah poin 33 dan menggusur Bali United ke peringkat tiga dengan selisih 1 poin.
Pelatih Kepala SFC Subangkit mengaku jika hasil yang didapat tidak memuaskan, mengingat Hyu Yun Koo harus pulang ke Palembang tanpa poin meski bermain "kandang" di Padang.
"Hasil hari ini memang tidak memuaskan. Pada pertandingan ini, saya memang mencoba melakukan perubahan dalam sistem of play, dengan memaksimalkan pemain yang ada," ungkapnya usai pertandingan.
Karena itu, jelas Cak Su, pada babak pertama dia mencoba bermain dengan formasi 3-5-2 dengan menempatkan Al Hadji sebagai bek tengah, sejajar bersama Alan Henrique dan Goran Gancev.
"Tapi ternyata pemain masih sulit untuk menterjemahkan skema ini, sesuai yang diinginkan dan menampilkan permainan yang maksimal. Karena bola masih mudah hilang," katanya.
Baca Juga: Berat Badan Eko Yuli Sudah Ideal untuk Turun di Nomor 62 Kg
Tidak hanya itu, lanjut eks pelatih PSIS Semarang dan Mitra Kukar ini, perubahan cara bermain dari formasi 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 yang dilakukannya, tidak mampu menghasilkan peluang ke gawang lawan.
"Lini depan masih tumpul dan lini tengah kita juga selalu kalah dalam perebutan bola, sehingga serangan yang dilakukan tidak berhasil mencapai gawang lawan. Sebaliknya, tim lawan justru bermain dengan lebih efektif dan sering kali melakukan counter attack cepat,"lanjutnya.
Oleh sebab itu, pada babak kedua Subangkit akhirnya mengubah skema bermain dan kembali menggunakan formasi awal, dengan menarik Al Hadji dan memakai empat pemain belakang.
"Hasilnya cukup baik, serangan kita mulai terlihat dan akhirnya bisa mencetak gol di menit akhir," ujarnya.
Bek SFC Zalnando menambahkan, dia mengakui jika penampilan tim di pertandingan kali ini tidak sesuai yang diharapkan, sehingga mereka gagal memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menambah perolehan poin.
"Tapi walaupun hasilnya belum memuaskan, kita akan terus berusaha memperbaiki penampilan. Sebab kita juga masih butuh waktu untuk menyatukan visi permainan," jelasnya.
Namun dia berjanji, mereka tidak akan menyerah dan akan terus berupaya untuk meningkatkan permainan lebih maksimal lagi.
"Kita akan memaksimalkan waktu jeda kompetisi ini untuk mengasah kekompakan tim, apalagi rencananya akan ada pemusatan latihan selama libur Asian Games nanti," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]
Kontributor : Andhiko Tungga Alam