Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebutkan Asian Games 2018 menjadi momentum bangkitnya sepakbola putri Indonesia. Menurut Tisha, di Indonesia, sepakbola putri telah lama hilang dari peredaran.
Terlalu lama vakum membuat PSSI sulit berbicara target untuk cabor sepakbola putri di Asian Games 2018. Tisha pun membandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, yang memang sudah bergerak menuju Piala Dunia sepakbola putri.
Meski demikian, Tisha menyatakan momentum Asian Games 2018 memang merupakan tanda bangkitnya persepakbolaan putri Indonesia.
"Keterlambatan kita, vakum selama tiga tahun dan dengan dinamika setahun sebelumnya lagi yang membuat hampir 10 tahun sepakbola wanita tidak berputar dengan baik. Selama 10 tahun itu, tim sepakbola Asia sudah on the road menuju Piala Dunia, bahkan peserta sudah ada Jepang dan China," celoteh Tisha.
Baca Juga: Jelang Lawan Taiwan, Timnas Indonesia U-23 Perkuat Lini Belakang
"Nah kita harapkan Asian Games ini tim putri bisa berprestasi. Tapi apapun itu, ini tetap momentum kebangkitan sepakbola putri kita. Ini merupakan milestone yang baik untuk belajar, itu dulu, karena kita tahu level kita ada di mana. Ini kesempatan emas untuk akselerasi persiapan sepakbola putri ke depannya," tambahnya.
Cabor sepakbola putri di Asian Games 2018 sendiri akan dimainkan di Stadion Jakabaring dan Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang mulai 16 Agustus 2018. Timnas Putri Indonesia tergabung di Grup A bersama dengan Korea Selatan, Taiwan, dan Maladewa.