Suara.com - Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengatakan masih butuh waktu untuk dirinya guna membenahi skuat berjulukan Laskar Wong Kito. Komentar itu dituturkan Subangkit usai anak asuhnya ditekuk Persib Bandung 2-0 dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/8/2018).
Setelah ditinggal Rahmad Darmawan, memang permainan Sriwijaya menurun drastis. Subangkit yang ditunjuk sebagai pengganti tentu membutuhkan waktu untuk bisa memahami karakter anak asuhnya.
"Memang saya sebelumnya di U-19 Sriwijaya, tapi setelah Rahmad Darmawan pindah klub, saya dinaikkan ke senior dan ini tantangan untuk saya," ucap Subangkit seusai laga.
Apalagi, kata dia, Sriwijaya ditinggal sembilan pemainnya karena masalah internal yang menimpa skuat kebanggaan warga Palembang itu.
Baca Juga: Persipura Jayapura vs Barito Putera: Mutiara Hitam Menang Besar
"Pemain yang dimainkan saya sekarang sebelumnya selalu duduk di bench, makanya saya butuh waktu. Tinggal chemistry aja yang perlu diperbaiki," jelasnya.
Secara keseluruhan, Subangkit menilai penampilan anak asuhnya cukup memuaskan. Meski banyak ditekan pada babak pertama, tapi anak asuhnya mampu bangkit memasuki babak kedua.
"Paling tidak, meskipun di babak pertama kita banyak ditekan, karena bola kedepan cukup sulit dan selalu terpotong oleh pemain Persib, tapi ada perubahan di babak kedua dan kita punya peluang," jelasnya.
Subangkit pun mengaku cukup kecewa dengan kepemimpinan wasit dalam laga itu. Hal itu, lantaran gol kedua yang dicetak Persib melalui sundulan Patrich Wanggai tidak jelas apakah disahkan oleh hakim garis atau tidak.
Selain itu, Subangkit menganggap beberapa keputusan wasit terlihat merugikan anak asuhnya. "Gol (Wanggai) tadi saya nggak banyak komentar karena hakim garis terlihat mengesahkan gol atau tidak, saya kurang jelas," ujarnya.
Baca Juga: Persib Bandung vs Sriwijaya FC: Pangeran Biru Raup 3 Poin di GBLA
Salah satu pemain Sriwijaya FC, Yu Hyunkoo mengatakan enggan berkomentar tentang kepemimpinan wasit. Dia mengaku sudah pasrah dengan kepemimpinan wasit yang selalu berat sebelah.