Perjalanan Getir Supriadi Wujudkan Mimpi Berseragam Garuda

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 02 Agustus 2018 | 14:44 WIB
Perjalanan Getir Supriadi Wujudkan Mimpi Berseragam Garuda
Pemain timnas U-16 Indonesia Supriadi mencoba melewati pemain bertahan Myanmar dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (31/7/2018) [Suara.com/Dimas Angga P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Nomor 11 sangat cepat. Dia juga sulit dihentikan," ujar pelatih tim nasional Vietnam U-16 Vu Hong Viet akhir Juli lalu.

Pemain yang dimaksud pelatih Vietnam itu adalah Muhammad Supriadi. Remaja kelahiran Surabaya pada 23 Mei 2002 yang kini mengawal lini depan tim nasional Indonesia U-16. Namanya naik daun setelah bakat dan kemampuannya kian terasah di bawah asuhan pelatih Garuda Asia, Fakhri Husaini.

Di ajang Piala AFF U-16 yang tengah berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, Supri, sapaan akrab Supriadi, menjadi salah satu pemain yang diwaspadai lawan. Kecepatan dan keberaniannya berduel dengan bek lawan, kerap membuat pemain lawan kewalahan.

Salah satu bukti dari kemampuan Supri ditunjukkannya kala Garuda Asia menghajar Filipina dengan delapan gol tanpa balas. Di laga perdana Grup A Piala AFF U-16 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (29/7/2018), Supri menyumbang gol bagi kemenangan tim besutan mantan playmaker terbaik Indonesia itu.

Baca Juga: Bukan karena Murah, Ini Alasan Lelaki Lebih Senang Belanja Online

Supri kini menjadi buah bibir. Namun itu semua diraihnya tidak dengan mudah. Remaja yang baru berusia 16 tahun itu harus berjuang keras meraih cita-citanya sebagai seorang pesepak bola. Perjuangan yang mungkin terbilang cukup berat bagi seorang anak demi mimpinya mengenakan lambang Garuda di dada.

Pemain timnas U-16 Indonesia Supriadi mencoba melewati pemain bertahan Myanmar  dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (31/7/2018) [Suara.com/Dimas Angga P]
Pemain timnas U-16 Indonesia Supriadi mencoba melewati pemain bertahan Myanmar dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (31/7/2018) [Suara.com/Dimas Angga P]

Keluarga yang serba kekurangan, kerap membuatnya urung bermain bola

Supriadi lahir di Surabaya pada 23 Mei 2002. Bersama keluarganya yang terbilang hidup pas-pasan, Supri tinggal di daerah Kedung Asem.

Bakat mengolah si kulit bundar memang sudah terlihat sejak Supri masih belia. Diawali dengan kiprahnya di klub lokal bernama Rungkut FC.

Pandai mengolah si kulit bundar, Supri sering diajak untuk mengikuti turnamen sekelas galadesa. Akan tetapi, meski ngiler untuk bermain, Supri sering absen. Tak punya uang, Supri yang tidak ingin membebani orangtua lebih memilih untuk menjadi penonton.

Baca Juga: Peras Pedagang Belasan Juta, 4 Preman di Bekasi Diciduk Polisi

Karena di turnamen sekelas galadesa, setiap pemain ditarik iuran untuk bisa ikut serta. Para pemain baru akan mendapat uang jika tim yang mereka bela meraih gelar juara. Hadiah uang di turnamen tersebut akan dibagi rata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI