Suara.com - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi buka suara terkait tidak bergabungnya Ezra Walian dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 jelang Asian Games 2018. Padahal, striker naturalisasi berusia 20 tahun itu masuk ke dalam daftar 24 pemain yang dipanggil oleh pelatih kepala Garuda Muda, Luis Milla Aspas.
Diketahui, tidak bergabungnya Ezra karena tak diizinkan oleh klub barunya, RKC Waalwijk. Klub kasta kedua Liga Belanda itu ingin sang striker bugar dan cepat beradaptasi dengan tim, usai direkrut dari Almere City di musim panas ini, mengingat kompetisi liga akan dimulai pada 17 Agustus 2018.
Menurut Edy, absennya Ezra tak akan berpengaruh banyak pada tim. Edy rupanya tidak terlalu mengejar Ezra untuk bergabung dengan skuat Garuda Muda, sebab masih banyak pemain berkualitas lainnya di skuat Milla.
"Saya tidak terlalu kejar itu, karena sejatinya prestasi Ezra ini masih di bawah rekan-rekannya di timnas U-23. Rekan-rekannya saya kira prestasinya lebih baik," celoteh Edy saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Namun, mantan Pangkostrad TNI itu menjelaskan panggilan tim nasional sejatinya memang wajib dituruti. Dalam hal ini, menurutnya PSSI bakal lebih tegas soal pemanggilan pemain ke tim nasional. Namun, dalam kasus ini PSSI memang tak bisa berbuat banyak lantaran Asian Games 2018 tak masuk dalam kalender resmi FIFA.
"Perlu saya sampaikan harus ada surat izin dari Ketum PSSI soal pemanggilan, apabila Indonesia akan menggunakan, klub harus mengizinkan. Ini yang sering dilangkahi, ke depan kita akan tegaskan. Indonesia harus dihormati bangsa lain," selorohnya.