Suara.com - Pasca aksi pengrusakan kursi stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang dilakukan oknum supporter, membuat Sriwijaya FC harus melakoni laga kandang Liga 1 2018 mereka di stadion di luar Palembang.
Usai dilumat Arema FC, tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut harus menjamu Borneo FC di Stadion PTIK Blok M Jakarta Sabtu, (29/7/2018) mendatang.
Direktur Kompetisi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Benyamin mengungkapkan, penggunaan stadion PTIK sebagai homebase merupakan saran dari PT Liga Indonesia Baru.
Karena untuk menggunakan Stadion Gelora Sriwijaya sebelum Asian Games berlangsung sudah tidak memungkinkan, demikian juga dengan Stadion Bumi Sriwijaya.
"Kami pihak manajemen sudah mengambil langkah antisipasi usai seluruh venue di Kompleks Jakabaring Sport City dalam kondisi steril. Saat melawan Borneo FC sudah kita pastikan yang menjadi venue pertandingan yakni Stadion PTIK," katanya di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (23/7/2018).
Menurut Augie, sebelum ditetapkannya Stadion PTIK, pihaknya terlebih dulu menjalin komunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru.
Pihak Laskar Wong Kito juga sempat mengajukan permohonan penundaan pertandingan atau reschedule agar tetap dapat bermain di Jakabaring.
Sayangnya, keinginan itu tidak terkabul. PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 secara tegas menyatakan pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Borneo tidak bisa diundur. Kedua tim baru bertanding sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
"Sriwijaya FC harus tetap bermain sesuai jadwal saat melawan Borneo. PT Liga Baru bisa membantu untuk mereschedule jadwal kala tim menjamu Madura United," kata Augie.
"Jika tadinya pertandingan berlangsung pada 11 Agustus 2018, kemungkinan berubah jadi 4 atau 6 September 2018, setelah Asian Games. Jika ini bisa diundur, kemungkinan saat melawan Madura United kita bisa main di Jakabaring," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]