"Orang-orang dengan latar belakang diskriminasi rasial semestinya tidak diizinkan bekerja di federasi sepakbola terbesar di dunia yang memiliki pemain-pemain dari keluarga berkebudayaan ganda. Sikap seperti mereka jelas tidak merefleksikan para pemain yang mereka wakili."
"Dengan berat hati dan setelah melakukan banyak pertimbangan karena kejadian-kejadian terkini, saya tidak akan lama lagi bermain untuk Jerman di level internasional karena saya memiliki perasaan rasisme dan tidak dihormati," lanjutnya.
"Saya dulu mengenakan kaus Timnas Jerman dengan perasaan bangga dan kegembiraan, namun sekarang tidak lagi," pungkas Mesut Ozil.
The past couple of weeks have given me time to reflect, and time to think over the events of the last few months. Consequently, I want to share my thoughts and feelings about what has happened. pic.twitter.com/WpWrlHxx74
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) 22 Juli 2018
II / III pic.twitter.com/Jwqv76jkmd
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) 22 Juli 2018
III / III pic.twitter.com/c8aTzYOhWU
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) 22 Juli 2018
Baca Juga: Hendra / Ahsan Juara, Indonesia Raih Satu Gelar di Singapore Open
Mesut Ozil lahir di Gelsenkirchen, Jerman, 15 Oktober 1988, dari orang tua yang berdarah Turki.
Dia memilih untuk berseragam Timnas Jerman pada November 2006, saat diundang Federasi Sepakbola Turki (TFF) untuk ambil bagian bersama Timnas Turki dalam laga persahabatan melawan Italia.
Kala itu, Mesut Ozil mengatakan tidak memiliki minat mengambil kewarganegaraan Turki.