Band Rok Mengaku di Balik Serangan atas Laga Final Piala Dunia

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 16 Juli 2018 | 08:18 WIB
Band Rok Mengaku di Balik Serangan atas Laga Final Piala Dunia
Dua orang petugas keamanan sedang mengamankan seorang penonton yang memasuki lapangan di laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis s Kroasia, Minggu (15/7). [Anadolu/Fatih Aktas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pussy Riot, sebuah kelompok band rok yang juga aktivis hak-hak sipil serta perempuan di Rusia, mengaku bertanggung jawab atas masuknya sejumlah orang ke dalam lapangan di laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis vs Kroasia, Minggu (15/7/2018).

"Saat ini ada empat anggota Pussi Riot di dalam lapangan," tulis kelompok itu di laman Facebook-nya seperti dilansir The Guardian.

Belakangan salah satu anggota band itu, Olga Kurachyova, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia adalah salah satu dari empat orang yang masuk ke dalam lapangan ketika laga Prancis vs Kroasia sedang berlangsung.

Kurachyova juga mengaku bahwa setelah itu dia ditahan di sebuah kantor polisi di kota Moskwa.

Media-media Rusia melaporkan bahwa tiga perempuan dan seorang lelaki ditangkap ketika masuk ke tengah lapangan di laga Final Piala Dunia 2018 antara Prancis vs Kroasia. Keempatnya kemudian ditahan di sebuah kantor polisi terdekat.

Adapun aksi itu bertujuan untuk mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin - yang hadir menonton dalam pertandingan tersebut - untuk membebaskan para tahanan politik, menghentikan penangkapan ilegal dalam demonstrasi politik, dan mengizinkan adanya kompetisi politik yang adil di Rusia.

Pussy Riot menarik perhatian dunia ketika pada 2012 lalu nekat menerobos masuk sebuah gereja katedral terbesar di Moskwa, menggelar aksi di altar untuk mengecam para elit gereja yang dituding menjadi antek Putin di Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI