Suara.com - Perjalanan Timnas Inggris untuk membawa pulang trofi Piala Dunia harus berakhir di babak empat besar. Three Lions takluk 1-2 dari Kroasia pada laga semifinal Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium dini hari tadi.
Gol Mario Mandzukic di babak extra time memastikan kemenangan Kroasia di Moskow. Sebelumnya, Kieran Trippier membawa Inggris unggul cepat di babak pertama, kemudian disamakan oleh Ivan Perisic di babak kedua.
Manajer Manchester United yang di Piala Dunia ini aktif sebagai pandit untuk RT Sport, pun turut mengomentari kekalahan Timnas Inggris ini. Menurut juru taktik berjuluk The Special One itu, Inggris patut berbangga meski akhirnya gagal menjuarai Piala Dunia 2018.
Inggris menurutnya punya alasan untuk merasa optimis, mengingat skuat mereka kini didominasi pemain-pemain muda yang kemungkinan besar masih bisa unjuk gigi di Piala Dunia 2022 Qatar.
Baca Juga: Prediksi Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-19
Mourinho membenarkan anggapan bahwa kekalahan ini akan jadi sebuah pil pahit bagi Inggris, namun yakin mereka bisa mengambil hal-hal positif dari perjalanan tim di Rusia '18.
"Inggris punya alasan untuk menangis karena mereka sudah sangat dekat (untuk mencapai final Piala Dunia). Tapi mereka juga punya alasan untuk merasa optimis, untuk berbangga," buka Mourinho kepada RT.
"Tim ini meningkat pesat dari penampilan-penampilan sebelumnya. Tim ini tim yang muda, mayoritas pemainnya akan kembali bermain di Piala Dunia selanjutnya dengan pengalaman lebih banyak di level klub. Performa mereka sendiri di Piala Dunia 2018 saya kira cukuo bagus. Mereka lolos ke semifinal, jadi mereka adalah empat tim terbaik dari 32 negara partisipan," celoteh pelatih berusia 55 tahun itu.
"Apabila saya memegang kendali di FA, maka tak perlu diragukan, saya akan mempertahankan Gareth Southgate (sebagai pelatih) dan Steve Holland (asisten pelatih) serta memberi mereka kesempatan untuk membawa tim ini ke Euro 2020 dan Piala Dunia selanjutnya," tutur Mourinho.
"Para pemain dan skuat ini, semua orang yang terlibat di Piala Dunia, punya alasan untuk pulang dengan rasa bangga setelah memberikan segalanya dan membuat negaranya merasa bangga," tukas pelatih berkebangsaan Portugal itu.