Suara.com - Super big match akan tersaji di Saint-Petersburg Stadium, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB, dalam laga semifinal Piala Dunia 2018. Timnas Prancis dan Timnas Belgia akan saling bentrok untuk memperebutkan satu tiket ke partai puncak.
Prancis saat ini sedang berada dalam performa terbaiknya. Tim berjuluk Les Bleus (Ayam Jantan) belum terkalahkan dalam sembilan laga terakhir mereka di seluruh kompetisi, dengan rincian tujuh kemenangan dan dua hasil imbang. Tim asuhan Didier Deschamps juga sukses mencetak 18 gol dan hanya kebobolan tujuh dari sembilan pertandingan tersebut.
Andai berhasil meraih kemenangan pada laga dini hari nanti, maka Prancis akan lolos ke final Piala Dunia untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah. Namun, Les Blues hanya sekali berhasil keluar sebagai kampiun, yakni pada Piala Dunia 1998 silam di mana mereka bertindak sebagai tuan rumah.
Di sisi lain, Belgia mencapai babak empat besar Piala Dunia untuk kedua kalinya sepanjang sejarah. Sebelumnya, yakni pada edisi 1986, tim berjuluk Rode Duivels (Setan Merah) gagal melaju ke final setelah kalah dari Argentina.
Seperti halnya Prancis, Belgia juga kini tengah on fire. Belgia merupakan tim paling subur sejauh ini di Piala Dunia 2018, dengan raihan 14 gol. Tak cukup sampai di situ, Belgia juga memiliki sembilan pencetak gol berbeda di Rusia '18.
Dengan masih memainkan satu laga (di semifinal) dan satu laga lagi (dengan asumsi mereka lolos ke final), Belgia tentu punya kans besar untuk memecahkan rekor Italia pada Piala Dunia 2006 dan Prancis pada Piala Dunia 1982, yang memiliki 10 pencetak gol berbeda dalam satu turnamen.
Belgia juga sudah tidak terkalahkan dalam 23 pertandingan terakhir mereka. Kekalahan pamungkas Rode Duivels dalam pertandingan kompetitif adalah saat menghadapi Wales di perempat final Piala Eropa 2016!
Team News
Dari kubu Prancis, gelandang Blaise Matuidi siap kembali ke starting eleven setelah absen saat Les Bleus mengalahkan Uruguay 2-0 di babak perempat final lantaran suspensi kartu. Corentin Tolisso yang jadi starter di laga kontra Uruguay pun akan kembali ke bangku cadangan.
Sementara di kubu Belgia, wing-back/fullback kanan, Thomas Meunier bakal absen karena akumulasi kartu. Hal ini tentu merupakan kerugian besar bagi Rode Duivels. Pasalnya, pemain Paris Saint-Germain itu adalah andalan Belgia di flank kanan sejak babak fase grup.
Sebagai pengganti, pelatih Belgia Roberto Martinez bisa mencoba bintang muda Anderlecht, Leander Dendoncker. Baru berusia 23 tahun, Dendoncker memang baru tampil di satu laga di Piala Dunia 2018 ini. Ia tampil 90 menit di laga matchday 3 Grup G kontra Inggris, yang dimenangkan Belgia 1-0. Laga itu sendiri sudah tak mempengaruhi kelolosan Belgia ke fase gugur.
Meski demikian, Dendoncker dikenal sebagai pemain yang serbabisa. Posisi aslinya adalah gelandang jangkar. Namun, pemain bertinggi 188 cm yang sempat diincar Manchester United di bursa transfer musim panas 2017 itu juga fasih berperan sebagai centre-back dan fullback.
Memilih Dendoncker sebagai pengganti Meunier rasanya adalah opsi yang paling pas, ketimbang memainkan Nacer Chadli ataupun Yannick Carrasco. Pasalnya, Martinez kemungkinan besar akan menerapkan pakem 4-3-2-1 di laga dini hari nanti, alih-alih 3-4-2-1 yang sejatinya merupakan formasi favoritnya.
Taktik dan Formasi
Ya, Belgia memang lebih variatif dalam taktik ketimbang Prancis. Sebagai informasi, Belgia menampilkan pola 4-3-2-1 saat menumbangkan Brasil 2-1 di perempat final. Hal tersebut tentu mengejutkan mengingat Belgia selama ini akrab dengan pola 3-4-2-1 di bawah Martinez.
Namun, formasi 4-3-2-1 tersebut terbukti sukses besar membunuh Brasil dan juga meredam agresivitas tim berjuluk Selecao tersebut. Alih-alih menggunakan dua wing-back di kedua sisi lapangan, Martinez justru menurunkan dua fullback konvensional. Martinez menempatkan Jan Vertonghen di pos fullback kiri dan Meunier di sisi kanan.
Nah, Dendoncker rasanya adalah pilihan yang paling pas untuk menggantikan Meunier yang harus absen dini hari nanti.
Tak hanya itu, Martinez juga bereksperimen di lini serang di laga kontra Brasil. Romelu Lukaku yang biasanya hadir sebagai penyerang tengah, justru diposisikan di flank kanan, untuk menyokong Kevin De Bruyne sebagai false nine! Padahal, selama ini De Bruyne selalu diplot sebagai gelandang serang dalam formasi 3-4-2-1.
Ya, posisi Lukaku sejajar dengan bintang sekaligus kapten tim Eden Hazard. Keduanya mendukung De Bruyne sebagai 'penyerang bayangan'.
Well, sukses besar di laga kontra Brasil, formasi 4-3-2-1 ini sangat mungkin akan kembali dipakai Martinez untuk menghadapi Prancis dini hari nanti. Patron ini diharapkan bisa kembali 'membingungkan' lawan.
Sementara di kubu Prancis, pelatih Deschamps rasanya akan tetap memakai formasi 4-3-3 favoritnya, yang terkadang juga bisa bermutasi menjadi 4-2-3-1 seiring dengan berjalannya laga.
Trio "tua-muda" Olivier Giroud, Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe akan jadi tumpuan di lini serang, yang didukung ketangguhan trio N'Golo Kante, Paul Pogba dan Matuidi di lini vital.
Sisi Historis
Bagi kedua tim, ini akan menjadi pertemuan yang ke-73 di seluruh ajang. Dari 73 pertandingan sebelumnya, Belgia memetik 30 kemenangan, Prancis dengan 24 kemenangan, dan 19 laga lainnya berakhir imbang.
Kans Belgia memperpanjang dominasi atas timnas Prancis sendiri terbilang besar. Sebab, dari lima pertemuan terakhir kontra Les Blues, Belgia mampu merengkuh dua kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah.
Pada pertemuan pamungkas, Rode Duivels juga memetik kemenangan 4-3 atas Prancis pada laga persahabatan di Stade de France, tepatnya pada 8 Juni 2015.
Prakiraan Susunan Pemain:
Prancis XI (4-3-3): Lloris; Pavard, Varane, Umtiti, Hernandez; Kante, Pogba, Matuidi; Griezmann, Mbappe, Giroud.
Pelatih: Didier Deschamps
Belgia XI (4-3-2-1): Courtois; Dendoncker, Kompany, Alderweireld, Vertonghen; Chadli, Witsel, Fellaini; Lukaku, Hazard; De Bruyne.
Pelatih: Roberto Martinez