Suara.com - Swedia dan Swiss akan bersua pada lanjutan babak 16 Besar malam nanti, Selasa (3/7/2018), di Stadion Saint Petersburg. Bentrok keduanya diprediksi bakal berlangsung sengit.
Ini merupakan pertemuan kali pertama keduanya di fase gugur turnamen selevel Piala Dunia.
Jika menilik dari perjalanan hingga sampai ke babak 16 Besar, keduanya memiliki reputasi yang menarik untuk disimak.
Lihat saja Swedia. Tanpa kehadiran Zlatan Ibrahimovic, skuat Blagult datang ke Rusia bukanlah sebagai unggulan, apalagi mereka masuk dalam Grup F yang dihuni tim favorit seperti Jerman, Meksiko dan Korea Selatan.
Tetapi, angkat topi patut diberikan kepada sosok Janne Andersson yang mampu memoles Swedia jadi tim yang solid dan bermain spartan. Mereka pun mengakhiri partai penyisihan sebagai juara grup dengan mengemas enam poin menggeser Meksiko yang sebelumnya memimpin klasemen sementara Grup F.
Nama Andreas Granqvist pun layak mendapatkan tempat tersendiri di tim Swedia. Pemain berusia 33 tahun ini benar-benar tampil luar biasa sepanjang fase penyisihan. Bisa dibilang ia menjadi sosok pengganti Ibrahimovic.
Penampilannya yang cergas di lini belakang cukup memberi ketenangan di area pertahanan. Tak hanya itu, pemain yang memperkuat FC Krasnodar tersebut juga sangat jago dalam melakukan eksekusi penalti. Di pentas Piala Dunia 2018 ini, ia sudah mengemas dua gol, semuanya didapat dari hasil eksekusi penalti.
Berhasil mengantarkan skuat Swedia ke babak 16 Besar, Granqvist dkk bakal mendapat ujian yang sebenarnya. Ya, merujuk dari fakta historis, Swedia tercatat hanya mampu melaju jauh di dua gelaran piala dunia yakni edisi 1958 dan 1994.
Sudah barang tentu mereka wajib tampil habis-habisan jika ingin mengulang prestasi yang sama di dua edisi tersebut di atas. Apalagi jika dilihat, Swiss merupakan lawan yang seimbang kalau melihat dari 28 rekor pertemuan keduanya.
Dari total angka tersebut, Swedia sudah mengantongi kemenangan sebanyak 10 kali sementara Swiss hanya unggul tipis 11 kali kemenangan sisanya berakhir impas.
Optimisme sebetulnya mutlak disematkan ke dada para penggawa Swedia, kalau melihat pertemuan terakhir bersua Swiss. Alasannya lantaran di tiga pertemuan terakhir keduanya, Swedia tak pernah kalah dari Xherdan Shaqiri Cs.
Meskipun kemungkinan mereka tak diperkuat Sebastian Larsson, tetapi Swedia masih memiliki Gustav Svensson atau mungkin pemain klub Serie A Genoa, Oscar Hiljemark yang bisa menggantikan posisinya.
Sementara itu, meski sama-sama memiliki predikat kuda hitam, tetapi di laga ini Swiss merupakan yang dijagokan. Melihat reputasinya di fase penyisihan, sah-sah saja jika Xherdan Shaqiri Cs diprediksi sebagai tim yang diunggulkan menghadapi Swedia.
Bagaimana tidak, mereka mampu merepotkan raksasa Brasil dan memaksa skuat besutan Tite tersebut harus berbagi angka setelah bermain imbang 1-1. Mereka pun tampil konsisten hingga di penghujung penyisihan Grup E Piala Dunia 2018 dan mengantarkannya ke fase gugur.
Swiss bisa dibilang memiliki sejumlah pemain penting yang patut diwaspadai. Satu di antaranya, bek Ricardo Rodriguez, yang kecepatan dan kekuatannya sangat penting untuk menghentikan serangan dari Swedia.
Selain itu mereka juga memiliki sayap Stoke City, Xherdan Shaqiri. Meski baru mencetak satu gol sejauh ini, Shaqiri seringkali membuat lini pertahanan lawannya kocar-kacir dengan kecepatan dribelnya.
Disamping itu masih ada pula Josip Drmic, Blerim Dzemaili, Granit Xhaka dan Steven Zuber yang telah mencetak satu gol masing-masing sejauh ini.
Walau begitu, menghadapi Swedia, kekuatan Swiss tampaknya bakal pincang. Apalagi mereka ditinggalkan dua pilar pertahanan Fabian Schaer dan kapten Stephan Lichtsteiner. Tentu ini patut diwaspadai apalagi Swedia meski kuat bertahan mereka juga lihai dalam menyusun serangan.
Patut disimak siapa yang bakal memenangkan duel nanti malam.
Prediksi susunan pemain
Swedia XI (4-4-2): Rubin Olsen; Ludwig Augustinsson, Andreas Granqvist, Victor Lindelof, Mikael Lustig; Emil Forsberg, Albin Ekdal, Gustav Svensson, Viktor Claesson; Ola Toivonen, Markus Berg
Swiss XI (4-2-3-1): Yann Sommer; Ricardo Rodriguez, Manuel Akanji, Johan Djourou, Michael Lang; Granit Xhaka, Valon Behrami; Xherdan Shaqiri, Blerim Dzemaili, Breel Embolo; Mario Gavranovic