Tetapi tempo permainan Spanyol sangat pelan, karena seluruh pemain Rusia sabar bertahan di hampir sepertiga pertahanan sendiri dan benar-benar menunggu para pemain Matador melakukan kesalahan sebelum melancarkan serangan.
Alhasil, hingga memasuki menit 70an, pertahanan Rusia tak kunjung bisa ditembus. Para pemain Spanyol pun sangat sukar membawa bola di dalam kotak penalti tuan rumah. Striker Spanyol, Diego Costa sangat jarang memperoleh bola.
Pada menit 79, alih-alih menambah striker, pelatih Spanyol, Fernando Hierro, malah mengganti Costa dengan stiker muda Iago Aspas. Terbukti, Aspas tak banyak mengubah dinamika di lini depan Spanyol.
Meski demikian, Spanyol memperoleh peluang emas pada menit 84 ketika tembakan Iniesta dari luar kotak penalti, sayangnya, masih membentur tiang gawang. Bola muntah yang disambar Aspas pun masih bisa ditepis Akinfeev.
Hingga laga berakhir di menit 94, belum ada gol tercipta di laga itu. Pertandingan pun dilanjutkan ke extra time.
Di babak pertama extra time, Rusia kembali melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Aleksandr Yerokhin untuk mengisi tempat gelandang Daler Kuzyaev pada menit 97.
Spanyol juga memasukkan pemain pengganti keempatnya di menit 103, Rodrigo - seorang striker - menggantikan Asensio. Meski demikian, tak banyak perubahan berarti terjadi di 15 menit pertama babak perpanjangan waktu.
Hingga babak pertama extra time berakhir, baik Rusia maupun Spanyol belum mencetak gol tambahan.
Memasuki babak kedua extra time, inisiatif serangan masih dari Spanyol. Rusia pun masih menempatkan seluruh pemainnya di garis pertahanan.
Peluang emas kembali menghampiri Spanyol di menit 107, ketika aksi solo run Rodrigo berhasil mengejutkan lini pertahanan Rusia. Tetapi sayang, tembaka striker belia itu masih bisa ditepis penjaga gawang veteran Akinfeev.