Suara.com - Persebaya Surabaya menjadi tim yang dikenai jumlah denda terbanyak kali ini di kompetisi Liga 1. Tim berjuluk Bajul Ijo dijatuhi sanksi denda sebesar Rp 805 juta. Jumlah itu terdiri dari saat pertandingan menghadapi Arema FC sebanyak Rp 560 juta, dan sebesar Rp 425 juta dari laga melawan Sriwijaya FC.
Jumlah denda tersebut dijatuhkan oleh Komisi Disiplin atau Komdis PSSI, atas pelanggaran yang dilakukan oleh suporter, pemain, pelatih, hingga panpel pertandingan Persebaya.
Menanggapi hal itu, Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan besarnya denda tersebut. Menurutnya, hanya satu yang bisa dilakukan oleh timnya saat ini, yakni membayar lunas semua denda itu.
"Mau tidak mau kita harus jalani, kita tidak bisa apa-apa. Sekali lagi, momen ulang tahun ke-91 (ini) kita jadikan (momen) introspeksi. Introspeksi kita lakukan bersama-sama, baik tim maupun suporter. Supaya hal ini tak lagi terjadi," kata pria yang akrab disapa Abud tersebut.
Baca Juga: Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda, Vinales Posisi Ketiga
Bagi Abud, pelanggaran bisa saja dilakukan oleh suporter lantaran mereka mencintai timnya. Tapi ia juga mengingatkan bahwa dalam kondisi saat ini, sudah tidak lagi waktunya untuk membuat pelanggaran yang merugikan tim.
"Kita mengajak semua pihak. Saya tahu semua mencintai Persebaya, menghujat pun karena cinta. Kita juga tahu, sangat tahu sekali," tuturnya.
Lebih jauh, Basalamah menambahkan bahwa kini yang dibutuhkan oleh Persebaya adalah persatuan. Yang ia maksud adalah agar semua pihak menurunkan ego masing-masing, demi menjaga nama besar Persebaya. Termasuk juga Bonek yang diharapkan bisa selalu lebih baik.
"Kita harus sama-sama menurunkan ego. Sudah tidak ada yang lebih baik dan lebih benar. Kalau kita ingin tim ini baik, semua harus introspeksi diri," pungkasnya. [Dimas Angga P]
Baca Juga: Kocak, Meme VAR Piala Dunia 2018 Jadi Viral