Suara.com - Kekalahan Timnas Jerman atas Korea Selatan di Matchday pamungkas Grup F Piala Dunia 2018, tak hanya menghantar pasukan Joachim Low pulang kampung dari Rusia. Di negeri sebrang, tepatnya Britania Raya, kekalahan Jerman membuat seorang legenda Timnas Inggris harus direpotkan untuk mengubah kutipan terkenalnya mengenai Timnas Jerman.
Gary Lineker, mantan striker Inggris di era 90-an pernah melontarkan kutipan --yang kini jadi terkenal-- saat The Three Lions dikandaskan Jerman di semifinal Piala Dunia 1990.
Saat itu Ia mengatakan, "Sepakbola adalah olahraga yang diciptakan Inggris, kamu bermain 11 lawan 11 dan Timnas Jerman lah yang akan selalu menang," ucap Lineker saat Inggris kalah 4-3 dalam drama adu penalti di semifinal Piala Dunia 1990 Italia.
Namun, kekalahan Jerman 0-2 atas Korea Selatan, membuat kutipan Lineker tak lagi relevan. Jerman kini tak lagi dipandang hebat. Selain untuk pertama kalinya sejak 1938 Der Panzer gagal lolos ke fase knock out Piala Dunia, kekalahan melawan tim Asia juga membuat wajah juara Piala Dunia 2014 semakin tercoreng.
Usai Jerman dipastikan tersingkir, Lineker meng-update kutipan terkenalnya melalui media sosial twitter. Tak butuh waktu lama, cuitannya langsung mendapat 28.000 likes hanya dalam kurun waktu setengah jam.
"Sepakbola adalah permainan yang sederhana," kata Lineker. "22 pemain memperebutkan bola selama 90 menit dan pada akhirnya, Timnas Jerman tak lagi selalu menang. Versi (quotes) sebelumnya kini hanya sebatas sejarah," kata Lineker melalui akun twitternya seperti dikutip dari Givemesport, Kamis (28/6/2018).
Timnas Jerman secara mengejutkan terlempar dari Piala Dunia 2018. Setelah mengawali pertandingan pertama dengan kekalahan melawan 0-1 melawan Meksiko, Jerman tak pernah benar-benar bangkit di dua pertandingan sisa Grup F.
Meski menang 2-1 atas Swedia, gol kemenangan diciptakan pada menit-menit kritis, 90+5 melalui sontekan tendangan bebas Toni Kroos. Lebih parah, di matchday pamungkas, anak asuh Joachim Low digasak The Taegeuk Warriors--julukan timnas Korsel-- dengan skor 0-2.
Sang juara bertahan pun tersingkir. Sekaligus memperpanjang kutukan juara bertahan yang pernah diterima Prancis, Italia, dan Spanyol yang gagal lolos grup usai menjuarai Piala Dunia edisi sebelumnya.