Marcos Rojo, From Zero to Hero

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 27 Juni 2018 | 09:16 WIB
Marcos Rojo, From Zero to Hero
Bek Timnas Argentina Marcos Rojo (kiri) bersama Lionel Messi merayakan gol kedua Argentina ke gawang Nigeria [Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Argentina berhasil lolos dari lubang jarum dan melenggang ke babak 16 besar Piala Dunia 2018Albiceleste -julukan Timnas Argentina- melaju ke fase gugur sebagai runner-up Grup D usai menekuk Nigeria 2-1 pada laga matchday 3 di Saint-Petersburg Stadium, Rabu (27/6/2018) dini hari WIB.

Sebelum laga ini, posisi Argentina sejatinya memang terjepit lantaran masih menghuni dasar klasemen Grup D. Namun, gol Marcos Rojo di menit 86 memastikan kelolosan pasukan Jorge Sampaoli ke perdelapanfinal, usai sebelumnya gol Lionel Messi sempat disamakan Victor Moses lewat titik putih.

Dengan kemenangan 2-1 ini, Argentina pun duduk di peringkat kedua klasemen akhir Grup D dengan raihan 4 poin dari 3 laga yang dijalani. Sementara Nigeria harus tersingkir lantaran finis di posisi ketiga, berselisih satu poin dengan Argentina.

Well, sorotan banyak pihak tentu bakal kembali tertuju pada Messi, yang kali ini berhasil menjadi inspirator kemenangan Argentina usai tampil memble di dua matchday sebelumnya. Sang megabintang sekaligus kapten Albiceleste juga sukses membuka keran golnya di pentas Piala Dunia 2018.

Baca Juga: Klasemen Akhir Grup D, Argentina Lolos dari Maut

Namun, peran dan kontribusi Rojo bagi kemenangan Argentina juga jelas tak boleh dipandang sebelah mata. Bek Manchester United itu tampil apik dan solid sepanjang 90 menit, mengisi sektor bek tengah Tim Tango- julukan Argentina lainnya- bersama Nicolas Otamendi.

Mencetak gol kemenangan timnya, Rojo memang seperti 'from zero to hero'. Tampil buruk di laga matchday 1 kontra Islandia, di mana Argentina hanya bisa bermain imbang 1-1, bek serbabisa berusia 28 tahun itu kehilangan tempatnya di starting eleven Sampaoli saat Argentina dihabisi Kroasia 0-3 di matchday 2. 

Rojo pun kembali jadi starter di laga kontra Nigeria. Ia sempat jadi sorotan saat terlihat melakukan handsball di kotak terlarang Argentina. Nigeria lantas mengklaim penalti.

Wasit Cuneyt Cakir yang memimpin pertandingan pun langsung melihat tayangan video dari VAR (Video Assistant Referee). Namun sang pengadil memutuskan Rojo tidak melakukan handsball, dan urung memberi penalti. Keputusan ini kemudian mendapat protes amat keras dari kubu Nigeria.

Laga pun kembali berlanjut. Hebatnya, Rojo tetap tampil fokus setelah insiden tersebut. Bahkan di menit 86, ia berinisiatif untuk merangsek ke jantung pertahanan Nigeria, yang merupakan awal dari lahirnya gol kedua Argentina yang ia cetak sendiri.

Baca Juga: Taklukkan Nigeria, Argentina Lolos ke Babak 16 Besar

Terus melancarkan gelombang serangan, sebuah crossing dilepaskan dari sisi kanan penyerangan Argentina. Rojo tiba-tiba menjadi satu-satunya pemain yang siap menyambut crossing tersebut di kotak penalti Nigeria, bukan para penyerang top Argentina macam Messi, Higuain, ataupun Sergio Aguero, Christian Pavon dan Maxi Meza yang semuanya dimasukkan Sampaoli sebagai pemain pengganti di babak kedua untuk mencari gol kemenangan.

Bak penyerang dengan insting predator tinggi, Rojo langsung melakukan finishing cantik dengan kaki kanan -yang merupakan kaki lemahnya, dan gol pun tercipta!

Messi, bintang utama Argentina, pun langsung berlari menghampiri Rojo untuk melakukan selebrasi. Well, peraih lima gelar Ballon d'Or itu nemplok di pundak Rojo, keduanya lantas merayakan gol kemenengan Argentina tersebut secara emosional.

Rojo sendiri memang tampil oke di sepanjang laga kontra Nigeria. Sebagai pilar di jantung Argentina, ia tampil sangat solid.

Presentasi tekel suksesnya adalah 100%, demikian pula dengan akurasi umpan silangnya, sebagaimana Rojo juga kerap membantu serangan dari flank kiri Argentina, meski berposisi sebagai bek tengah, dan sektor bek sayap kiri sudah diisi Nicolas Tagliafico.

Rojo yang juga pernah jadi pilar Sporting CP sebelum gabung Man United pada 2014, juga mantap dalam duel udara. 8 duel ia menangi melawan para penyerang Nigeria. Tak ketinggalan, 3 sapuan juga dicatatkan pemain yang juga dikenal temperamental itu. 

Bermain impresif dan jadi pahlawan Argentina, Rojo rasa-rasanya memang lebih pantas terpilih sebagai pemain terbaik laga Nigeria vs Argentina ketimbang Lionel Messi, yang dipilih sebagai Man of the Match resmi oleh FIFA. Apapun itu, well done Marcos!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI