Menempatkan tujuh pemain untuk melindungi sekaligus memberi ruang bagi Messi untuk melancarkan 'sihirnya' gagal total. Sampaoli seakan meremehkan kemampuan lini tengah Kroasia yang dimotori Luka Modric dan Ivan Rakitic.
Dua gelandang yang sedianya di plot turun cepat untuk mengisi kekosongan di sisi lapangan ketika terjadi serangan balik pun seakan enggan berlari. Kenyataan yang membuat pemain-pemain Kroasia dengan leluasa menusuk jantung pertahanan Argentina lewat kesigapan Mario Mandzukic dan kelincahan Ante Rebic.
Singkat kata, formasi dan strategi yang diterapkan Sampaoli memberi banyak ruang bagi pemain Kroasia untuk mengeksploitasi pertahanan tim Tango. Kesalahan fatal yang harus segera dibenahi dan jangan sampai terulang di duel hidup mati kontra Nigeria.
Jangan beri ruang bagi penggawa Super Eagles dan lupakan "kebintangan" Messi
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan Persiapan Asian Games Selesai 22 Juli
Ditumbangkan Kroasia di pertandingan pertama, Nigeria berhasil menjaga asa di laga kedua. Perubahan formasi 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 yang dilakukan pelatih Gernot Rohr berhasil memfasilitasi kecepatan seorang Ahmed Musa hingga berujung dengan dua gol ke gawang Islandia.
Victor Moses dan John Obi Mikel yang dipercaya sebagai motor di lini tengah pun cukup baik melaksanakan tugasnya dalam menginisiasi serangan serta kompak dalam menginstruksikan rekan-rekannya untuk turun membantu pertahanan.
Sukses Nigeria mengalahkan Islandia tentu menjadi sinyal bagi Argentina untuk waspada. Mengingat di pertandingan pertama, Argentina hanya mampu bermain imbang dengan Islandia.
Belajar dari kekalahan menyakitkan di pertandingan kedua, paling tidak masih ada hal yang bisa dilakukan Sampaoli. Yaitu melupakan status pemain megabintang Lionel Messi demi merangkul realita dalam meracik strategi.
"Saya pikir realitas skuat Argentina menutupi kebrilianan Messi. Leo tampil tidak normal karena tim tidak menyatu dengannya seperti yang seharusnya terjadi," ucap Sampaoli dilansir dari BBC setelah Argentina dipermak Kroasia.
Baca Juga: Prediksi Australia vs Peru di Grup C Piala Dunia 2018
Jika kata-kata tersebut dilontarkan secara jujur oleh Sampaoli, besar kemungkinan pelatih berkepala plontos itu tidak akan lagi sibuk memikirkan cara memfasilitasi seorang Messi. Namun, perhatiannya akan tersita pada penempatan pemain yang tepat dalam sebuah formasi. Karena seperti diketahui, Argentina memiliki skuat dengan kemampuan di atas rata-rata. Bukan cuma Messi!