Suara.com - Bicara tentang Piala Dunia, maka kini sudah tak melulu lagi diidentikkan tontonan bagi kaum Adam. Perkembangan zaman yang semakin modern, membuat pertumbuhan kaum Hawa yang menggandrungi pesta sepakbola dunia empat tahunan tersebut kian berlimpah.
Salah satu contohnya pemenang Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri. Khusus Piala Dunia 2018 yang saat ini tengah berlangsung di Rusia, dara cantik 26 tahun itu telah memiliki jagoannya.
Perempuan yang akrab disapa Anin ini memprediksi, trofi Piala Dunia 2018 tidak akan jauh-jauh terbang dari kawasan Eropa. Secara khususnya, dia menjagokan Portugal atau Inggris sebagai kampiun di edisi ke-21 Piala Dunia.
Baca Juga: Bukan Lagi Dovizioso, Ini Rival Berat Musim Ini Menurut Marquez
"Kali ini menurut saya negara Eropa lagi yang juara. Kalau saya pendukung Inggris sama Portugal," kata Anin saat ditemui di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2018).
Ditanya alasan memilih kedua negara tersebut sebagai favorit juara, jawaban Anin pun sangat simpel.
Faktor pemain jadi hal utama yang membuat perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 3 Februari 1992, ini terpincut.
"Alasannya kalau di Portugal ada (Cristiano) Ronaldo. Kalau Inggris (dahulu) ada Frank Lampard sama Steven Gerrard. Tapi kalau dilihat dari performa mereka di awal, Portugal sudah main bagus, Inggris juga. Tinggal lihat permainan negara-negara (Amerika) Latin nih gimana," jelas Anin.
Kendati tak memungkiri jalan Inggris ataupun Portugal ke babak final bakal banyak menghadapi rintangan berat, Anin tetap yakin satu dari dua negara jagoannya itu bisa merengkuh trofi Jules Rimet.
Baca Juga: Ini Kunci Valentino Rossi Kalahkan Marc Marquez
"Selain Eropa, yang kuat sih kalau menurut saya (negara-negara dari) Amerika latin. Tapi Jepang juga kemarin sempat kasih surprise buat Kolombia dan itu keren," Anin menambahkan.
"Tapi feeling saya sih Portugal sama Inggris minimal bisa ke semifinal. Dari situ mungkin akan ada yang sampai ke final—dan menjadi juara," tukas Anin, yang kini juga menjabat sebagai juru bicara Kemenpora.