Kedua tim terus jual beli serangan. Namun sampai waktu turun minum, belum ada yang membuahkan hasil. Skor imbang tanpa gol pun menutup babak pertama.
Meski kedua tim relatif berimbang, namun Argentina memang sedikit lebih mendominasi permainan. Albiceleste unggul 56% penguasaan bola.
Babak Kedua
Di awal babak kedua, permainan Argentina dan Kroasia masih terlihat sama kuat. Di titik tersebut, sulit memprediksi siapa yang bakal keluar sebagai pemenang dari laga ini.
Namun, malapetaka datang buat Argentina di menit 53. Rebic mencetak gol melalui tendangan voli memanfaatkan blunder konyol Caballero.
Menerima backpass, Caballero lantas mencoba mengopernya lagi ke pemain Argentina, alih-alih membuang bola jauh ke depan. Sayang, operan lob-nya terlalu lemah sehingga bisa dikontrol Rebic -yang berada tepat di depan sang kiper, sebelum melepas tembakan first time.
Menghadapi tembakan keras dari jarak dekat, Caballero praktis tak bisa berbuat banyak untuk mencegah terjadinya gol. Kroasia unggul 1-0!
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli pun mencoba bereaksi dengan memasukkan tiga attacker top, Gonzalo Higuain, Christian Pavon, hingga Paulo Dybala. Argentina pun tampil lebih terbuka, mereka kian bernafsu untuk segera mendapatkan gol penyeimbang.
Messi sempat menciptakan peluang pada menit 64. Tetapi tendangan kaki kiri La Pulga memanfaatkan bola rebound dari Meza masih bisa diblok kiper Kroasia Danijel Subasic.
Keasyikan menyerang, Argentina justru kecolongan gol lagi di menit 80 lewat tendangan spektakuler Luka Modric. Gelandang Real Madrid itu tidak terjaga saat berada di tepi kotak penalti Argentina.