Sejak saat itu, Messi banyak menorehkan banyak sejarah di tingkat klub. Namun, satu hal yang belum dicatatkan oleh Messi demi menyamai Maradona: menangkat tropi piala dunia.
“Bagi banyak orang Argentina, semua torehan sejarah Messi bersama Barcelona menempatkannya sebagai pemain terbaik dunia saat ini. Tapi, Messi belum masuk panteoen yang sama seperti Maradona ‘El Pibe' (si bocah) yang memenangkan PD 1986,” tulis Andrew Cawthorne, jurnalis Reuters yang melakukan reportase di Rusia.
Impian Messi untuk merengkuh juara dunia seperti Maradona di Rusia sejak awal sudah harus melewati jalan terjal.
Pada laga kualifikasi kawasan Amerika Latin, Messi tampil kurang menggigit. Bahkan, Argentina harus berjuang sampai laga terakhir, yakni melawan Ekuador.
Baca Juga: Portugal Vs Maroko, Susunan Pemain dan Formasi
Jalan Messi semakin sulit pada menit ke-64 laga melawan Islandia, yakni ketika tendangan penaltinya dijinakkan Hannes Halldorsson.
Maradona, kini berusia 57 tahun, menghibur Messi seusai laga tersebut.
“Kubilang kepada Mesi, ‘Hei, aku dulu melewatkan 5 penalti berturut-turut. Hasil imbang 1-1 melawan Islanda adalah kegagalan kolektif’, begitulah,” tutur Maradona.
Hal yang sama berlaku bagi Guillermo Aguirre, fans fanatik timnas Argentina yang turut ke Rusia, Messi tetap seorang bintang pujaan meski hasil PD 2018 tak seperti yang diharapkannya.
"Dengar, aku mencintai Messi, kita semua mencintainya. Dia sukses besar di klub, tapi bukan jaminan untuk tingkat internasional,” tutur Aguirre yang sedang berjalan-jalan di Nizhny Novgorod, Rabu (20/6), ketika para fans Argentina mulai berdatangan untuk pertandingan melawan Kroasia pada Kamis besok.
Baca Juga: Cerita Penumpang Lolos dari Maut saat KM Sinar Bangun Tenggelam
"Saya ingin melihat dia mengangkat tropi di Rusia, sehingga perdebatan apakah dia bisa setara Maradona bisa berakhir. Tapi bagaimana pun, perbandingan keduanya tidak adil bagi Messi,” tambahnya.