Suara.com - Kehilangan pemain hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga menit terbukti membuat Timnas Kolombia babak belur dan harus rela tiga poin perdananya di pentas Piala Dunia 2018 direbut sang lawan, Jepang.
Kolombia mengawali kiprah di Piala Dunia 2018 dengan kekalahan. Bertanding di Mordovia Arena, Selasa (19/6/2018) malam WIB, Los Cafeteros -julukan Timnas Kolombia- keok 1-2 dari Jepang pada matchday 1 Grup H.
Pelatih Kolombia, Jose Pekerman, pun secara gentle mengakui keunggulan Jepang dan menyebut wakil Asia itu memang pantas menang. Meski dirinya mengakui, kehilangan pemain membuat anak asuhnya merasa kelelahan karena harus selalu menutup satu area kosong di lapangan.
"Tak mudah kehilangan pemain (gelandang Carlos Sanchez) di tiga menit pertandingan. Tapi kami bisa mengatasi situasi. Kami bahkan masih mampu menyamakan kedudukan," buka Pekerman seperti dilansir FourFourTwo.
Kartu merah yang diterima gelandang Carlos Sanchez di menit ketiga karena melakukan handsball di kotak terlarang, memang menyebabkan masalah besar bagi Kolombia. Penguasaan bola Juan Cuardado dan kolega pun langsung sirna dan praktis keteteran di sepanjang laga.
Hadiahi penalti akibat pelanggaran Sanchez sukses dikonversi gol oleh mantan pemain Manchester United, Shinji Kagawa. Meski bisa menyamakan kedudukan 10 menit jelang babak pertama usai melalui tendangan bebas cantik Juan Quintero, Kolombia akhirnya harus mengakui keunggulan Jepang setelah kebobolan gol Yuya Osako di menit 73.
Pekerman pun sadar, kekalahan ini tak seluruhnya salah para pemain. Namun, insiden kartu merah lah yang membuat skuatnya kewalahan hingga berujung habisnya stamina di penghujung pertandingan.
"Jepang mampu beradaptasi dengan situasi, mereka tampil baik dan mereka benar-benar memanfaatkan keuntungan yang mereka dapat. Mereka berhasil mencetak gol (kedua), karena faktanya mereka memang bermain lebih baik," tutur pelatih berpaspor Argentina itu.
"Kami memasukan dua pemain menyerang di babak kedua, dengan (menurunkan) Carlos Bacca dan James Rodriguez karena (Juan) Quintero lelah setelah babak pertama. Ada kemungkinan kami bisa menyerang, namun ketika Anda hanya memiliki 10 pemain, bukan 11, itu berarti ada banyak area kosong, terutama di tengah. Kami kalah karena kelelahan," tandas Pekerman.