Seperti di babak pertama, Inggris langsung tancap gas di awal babak kedua. Kedua wing-back, Ashley Young dan Kieran Trippier sangat aktif menyerang dari flank.
Namun, Tunisia yang bertahan secara kolektif membuat armada Southgate bak kehilangan akal di 10 menit awal paruh kedua.
Sudah lebih dari satu jam laga berjalan, permainan Inggris masih belum berkembang. Meski memainkan Alli dan Lingard, dua gelandang serang yang bertipe mirip secara bersamaan, dan hanya memplot satu gelandang sentral, yakni Henderson, Inggris minim kreatifitas dalam membangun serangan. Penyegaran mungkin bisa menjadi pilihan bagi Southgate.
Well, penyegaran yang ditunggu pun tiba. Southgate memasukkan bintang muda Manchester United Marcus Rashford untuk menggantikan Sterling.
Menit 69, Inggris kembali mengancam. Namun, tendangan bebas melengkung Trippier masih sedikit melebar dari gawang Ben Mustapha
Setelah sekian lama tertekan, Tunisia mulai mengendalikan permainan. Namun, anak asuh Nabil Maaloul masih kesulitan untuk menembusa pertahanan Inggris yang diperkuat tiga bek tengah.
Menit 72, tendangan bintang sekaligus kapten Tunisia Wahbi Khazri masih bisa diblok John Stones. Tak lama, tembakan Naim Sliti dari luar kotak penalti masih menyamping dari sasaran.
Tujuh menit berselang, Inggris kembali memiliki kesempatan untuk mencetak gol. Three Lions kembali menghadapi situasi tendangan bebas. Trippier yang beberapa menit sebelumnya gagal menyingkir, kali ini Young maju sebagai eksekutor. Sayang, sepakan pemain serbabisa Manchester United itu melayang tipis di atas gawang Tunisia.
Menit 80, Alli harus memberikan tempatnya kepada bintang muda Chelsea yang musim lalu dipinjamkan ke Crystal Palace, Ruben Loftus-Cheek.
Menit 83, penetrasi Rashford ke kotak penalti harus berakhir dengan tendangan pojok setelah dirinya dikepung oleh tiga pemain lawan.