Cukup sulit untuk menjawab pertanyaan di atas. Mengingat belum sekalipun para penggawa La Furia Roja bertanding di bawah arahan Hierro. Plus, Hierro minim pengalaman melatih.
Lelaki yang kini berusia 50 tahun itu memang pernah menjadi asisten pelatih Madrid di era Carlo Ancelotti di musim 2014/15. Namun pengalamannya sebagai pelatih klub baru dimulai di musim 2016/17 bersama penghuni divisi Segunda, Real Oviedo.
Awal karier kepelatihannya pun bisa dikatakan gagal. Gagal membawa Oviedo promosi ke La Liga, Hierro memutuskan mundur pada pertengahan Juni 2017 lalu.
Menyadari minimnya rekam jejak di dunia kepelatihan, Hierro sepertinya tidak akan melakukan banyak perubahan pada skuat bentukan Lopetegui. Seperti yang diakuinya saat pertama kali berhadapan dengan media sebagai pelatih anyar La Furia Roja.
Baca Juga: Istrinya Ditahan KPK, Suami Bupati Kukar Sebut Anaknya Enjoy Saja
"Kami memiliki pemain yang sudah bersama dalam dua tahun terakhir, berjuang menuju Piala Dunia. Saat itu saya adalah direktur olahraga, jadi saya memahami tuntutan yang ada," ujar Hierro seperti dikutip Independent.
"Kita tidak bisa mengubah dua tahun kerja keras hanya dalam hitungan hari. Terhitung hari ini hingga pertandingan menghadapi Portugal. Kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak perubahan (dalam tim)."
"Kuncinya adalah melakukan perubahan sedikit mungkin. Tidak mungkin kita melakukan perubahan dalam dua hari," tegasnya.
Dengan demikian, formasi 4-3-3 yang kerap digunakan Lopetegui kemungkinan besar akan digunakan Hierro saat menghadapi Portugal. Begitu pula dengan starting line-up. Starter pilihan di era Lopetegui akan diturunkan menghadapi Cristiano Ronaldo cs. Satu hal yang mungkin dilakukan Hierro adalah berimprovisasi ketika pertandingan berlangsung.
Sebagaimana diketahui, improvisasi juga kerap dilakukan Lopetegui dalam pertandingan. Dengan formasi 4-3-3, Lopetegui biasanya menunggu sambil mengamati lawan sebelum melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud di sini adalah mengubah formasi menjadi 4-2-3-1.
Baca Juga: Gol Telat Jose Gimenez Bawa Uruguay Tundukkan Mesir 1-0
Jika lawan bermain defensif sambil menunggu kesempatan menyerang, Spanyol biasanya akan bermain dengan menurunkan target man macam Diego Costa ataupun Iago Aspas. Dengan taktik ini, kehadiran target man diharapkan mampu menyibukkan pemain belakang lawan dan membuka ruang bagi gelandang untuk bergerak lebih dalam ke jantung pertahanan lawan.