Suara.com - Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina, AFA, Claudio Tapia mengatakan jika babak semifinal merupakan target yang masuk akal bagi Lionel Messi dan kawan-kawan di Piala Dunia 2018.
Sebagaimana diketahui, Argentina bersusah payah untuk bisa lolos ke Piala Dunia. Di Zona CONMEBOL, Argentina memastikan tiket putaran final Piala Dunia di menit-menit akhir, usai mengalahkan Ekuador 3-1 di laga pamungkas babak kualifikasi.
Finis di posisi tiga klasemen zona CONMEBOL dengan 28 poin dari 18 pertandingan, tak ayal membuat finalis Piala Dunia 2014 itu tidak diunggulkan di Rusia.
"Masuk empat besar adalah target yang cukup pantas," kata Tapia.
Baca Juga: Titiek Soeharto Keluar dari Golkar: Saya Ingin Menjerit
Target yang dibebankan AFA bagi timnas Argentina di Piala Dunia kali ini pastinya berbeda dengan target para penggawa tim Tango. Khususnya Lionel Messi yang belum sekalipun memenangkan gelar bersama timnas Argentina di kompetisi Internasional.
Bersama tim nasional, Messi sempat frustasi. Tiga peluang unggul menggondol trofi yang dimiliki Argentina, di Piala Dunia dan di Copa America, kandas.
Di Piala Dunia 2014, Argentina berhasil lolos ke partai final. Akan tetapi peluang emas Messi untuk mengangkat trofi Piala Dunia pertamanya bersama tim Tango kandas setelah Mario Gotze mencetak gol di menit 113 perpanjangan waktu.
Tahun 2015 dan 2016, peluang Messi untuk menorehkan prestasi bersama tim nasional kembali kandas. Cile menghentikan laju Argentina di final Copa America. Kekalahan menyakitkan yang sempat membuat Messi putus asa dan gantung sepatu, sebelum akhirnya memutuskan kembali memimpin rekan-rekannya di tim Tango.
"Dia (Messi) memberikan banyak hal bagi sepak bola Argentina. Itu kenyataan," ujar Tapia.
Baca Juga: Lupakan Hasil Minor di Mugello, Zarco Incar Podium di Catalunya
"Perkembangan yang ada di AFA karena kami memiliki pemain terbaik di dunia," sambungnya seperti dikutip Scoresway.
Argentina tergabung di Grup D Piala Dunia 2018. Di grup tersebut Argentina akan memperebutkan tiket ke fase gugur dengan Islandia, Kroasia dan Nigeria.