Suara.com - Timnas Jerman tampil buruk di enam partai uji coba mereka sebelum menyongsong Piala Dunia 2018. Hanya satu kemenangan yang bisa diraih, itu pun atas tim gurem Arab Saudi dengan skor tipis 2-1, Sabtu (9/6/2018) dini hari WIB, yang merupakan uji coba pamungkas mereka sebelum berlaga di Rusia.
Dua gol Jerman pada laga di BayArena tersebut lahir dari aksi Timo Werner dan satu gol bunuh diri Omar Hasawi di babak pertama.
Namun, Arab Saudi praktis mampu merepotkan Jerman hampir di sepanjang laga. Tim yang diarsiteki pelatih asal Spanyol Juan Antonio Pizzi ini pun berhasil mencetak gol ketika Taisir Al Jassim menyambar bola pantul, setelah kiper pengganti Jerman Marc-Andre ter Stegen menyelamatkan penalti pada menit 85.
Sayang, gol ini sudah terlalu telat untuk menyelamatkan Arab Saudi, yang juga akan tampil di Piala Dunia 2018, dari kekalahan 1-2.
Pelatih Jerman, Joachim Low, merasa cukup puas dengan hasil tersebut. Namun, pelatih flamboyan itu juga mengungkapkan kelemahan Die Mannchaft - julukan Jerman, yang menurutnya harus segera diatasi jika ingin berjaya di Piala Dunia 2018.
"Saya puas dengan performa kami secara keseluruhan melawan Arab Saudi. Namun, kami terlalu terbuka dalam bertahan dan membiarkan banyak serangan balik dari lawan. Ini pula yang terjadi di beberapa laga uji coba terakhir kami. Saya mendapati kelemahan ini, dan kami jelas harus mengatasinya jika ingin meraih hasil bagus di Piala Dunia 2018," celoteh Low di FourFourTwo.
"Kami berjanji akan memperbaikinya. Saya yakin kami akan terus berkembang dan sudah harus siap ketika turnamen itu dimulai, kami akan mencapai itu," sambungnya.
Dikatakannya, salah satu titik kelemahan Jerman kontra Arab Saudi adalah bermain lengah di babak kedua. Low pun menilai timnya terlalu banyak memberikan kesempatan pada lawan.
"Saya rasa kami memulai laga dengan baik. Kami bermain cukup baik di babak pertama. Lalu kami sedikit kendur di babak kedua. Kami sudah memberikan terlalu banyak peluang. Di akhir, kami sedikit beruntung. Di Piala Dunia nanti, kami akan bermain lebih hidup dan dinamis," sesumbar juru taktik berusia 58 tahun itu.