Menurut dia, di tim "Juku Eja" sendiri ada lima orang kapten namun tidak satu pun yang bermain secara reguler di kompetisi Liga 1 karena beberapa alasan seperti cedera, akumulasi kartu, dan rotasi yang dilakukan tim pelatih.
Selain itu, Wiljam Pluim setelah pulang dari Belanda (akibat ayahnya meninggal dunia) terlihat lebih fokus ketika diturunkan pada setiap pertandingan.