Suara.com - Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI memperhatikan kondisi pemainnya. Pasalnya banyak partai tunda yang bakal dijalani oleh Macan Kemayoran.
Beberapa partai tunda yang harus dijalani Persija adalah menghadapi Persib Bandung, Perseru Serui, dan kemungkinan melakoni laga tunda kontra Persebaya Surabaya. Dengan demikian, jadwal Persija di Liga 1 dipastikan makin padat.
Ditundanya tiga laga tersebut terjadi karena beberapa hal. Yang pertama melawan Persib harus diundur karena berdekatan dengan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2018.
Kemudian laga kontra Perseru yang terpaksa ditunda karena bentrok dengan laga Persija di Piala AFC 2018. Untuk laga kontra Persebaya, Persija masih menunggu keputusan PT LIB. Seperti diketahui, laga Persija vs Persebaya yang sedianya digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Minggu (3/6/2018) dibatalkan menyusul bentrok suporter.
Baca Juga: MA Minta Tambah Rp 3 Triliun untuk Bangun Rumah Hakim
"Partai tunda bukan hanya kami, bisa terjadi oleh Persebaya dan juga Persib. Apapun bisa terjadi, karena ini laga besar, kompetisi besar, pasti setiap klub punya plan A, B, dan C. Tunda pasti tidak diinginkan karena pasti ubah segala target kita," kata Gede saat acara buka bersama manajemen dengan Jakmania, Rabu (6/6/2018).
"Tapi diingat di Indonesia mungkin hanya dua, Persija dan Bali United yang jalani laga terbanyak dibanding tim lain karena di Piala AFC. Saya terima kasih jika masyarakat menilai itu sebagai bahan pertimbangan. Kami tidak minta pengecualian, memang benar-benar jumlah laga kami lebih banyak dari tim lain," tambahnya.
Oleh karena itu, Gede meminta operator liga dan PSSI memperhatikan jadwal pertandingan. Gede tidak ingin jadwal padat yang harus dilalui timnya berdampak buruk kepada para penggawa Macan Kemayoran.
"Kami minta PT LIB dan PSSI tolong diprioritaskan keselamatan dan kesehatan pemain, kalau durasi sempit, pemain bisa cedera, kontribusi ke timnas juga tidak bagus. Tujuan kompetisi itu kan untuk support timnas," pungkasnya.
Baca Juga: Komnas HAM: DKN Tak Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM Lewat Hukum