Suara.com - Sriwijaya FC diterpa masalah keterlambatan gaji para pemain. Tak ayal, kondisi ini berimbas pada aktivitas para penggawa tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut. Salah satunya, mogoknya skuat Jakabaring berlatih sejak Senin, (4/6/2018) malam.
Ironisnya, Hamka Hamzah dkk, harus memiliki persiapan fisik mumpuni sebelum melawat ke Barito, akhir pekan ini. Hingga Selasa (4/6/2018) petang tadi, hanya terlihat official yang mengisi sesi latihan, tanpa adanya satupun pemain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Direktur Pertandingan dan Kompetisi PT SOM, Augie Bunyamin angkat bicara mengenai hal ini.
Menurutnya, Presiden klub Dodi Reza Alex Noerdin cukup berang dengan kejadian ini. Buntutnya, Dodi langsung mengambil keputusan untuk mengganti pucuk pimpinan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang menaungi Sriwijaya FC.
Direktur Utama PT SOM, IGB Surya Negara disebut akan digantikan oleh Wakil Ketua Komite Olahraga Indonesia RI, Muddai Madang.
Persiapan penggantian tersebut telah dilakukan, agar ke depan permasalahan gaji pemain dan kebutuhan tim yang belakangan ramai, tak lagi terjadi di kemudian hari.
"Kita akui ada keterlambatan pembayaran gaji, karena memang hal ini tergantung dengan sponsorship. Kita berharap dapat dimaklumi. Namun percayalah, langkah cepat langsung diambil oleh Presiden klub untuk Sriwijaya FC," kata Augie, Selasa (5/6/2018)
Ia menjelaskan, permasalahan di tubuh manajemen akan segera selesai. Seiring dengan pergantian pucuk pimpinan. Hal ini diharapkan bisa memotivasi semua pihak, khususnya pemain agar kembali bisa berlatih dan menatap kompetisi dengan semangat yang lebih baik lagi ke depan.
Tidak main-main, Muddai Madang bukanlah orang baru di sepakbola Sumsel.
Mantan Ketua KONI Sumsel itu juga menjabat sebagai Komisaris PT SOM, selama ini. Sehingga bukan hal sulit baginya untuk beradaptasi, apalagi mengerti dengan urusan sepakbola.