Suara.com - Penjaga gawang Liverpool, Loris Karius mungkin menjadi salah satu pemain sepakbola paling diingat sepanjang 2018. Dua kali melakukan blunder pada final Liga Champion 2018 membuat tim yang dibelanya, Liverpool harus menyerah dari Real Madrid.
Tapi rupanya, saat final Liga Champion, Loris Karius megalami gegar otak, kata sejumlah dokter di Amerika Serikat, seperti dikutip dari Antara. Kondisi itu pun sangat mungkin mempengaruhi penampilannya.
Lima hari setelah pertandingan, Liverpool mengirim Loris Karius kepada sejumlah dokter ahli di Amerika Serikat.
"Setelah dengan cermat meninjau ulang viedo pertandingan dan mengintegrasikan sejarah mendetail, termasuk laporannya saat ini dan gejala langsung pascakontak, pemeriksaan fisik, dan metrik obyektif, kami menyimpulkan bahwa Karius menderita gegar otak saat pertandingan itu berlangsung," kata Dr. Ross Zefonte dan Lenore Herget dalam pernyataan yang dirilis oleh Rumah Sakit Umum Massachusetts.
"Sisa gejala utama dan tanda-tanda obyektif Karius mengindikasikan adanya disfungsi spasial visual dan kelihatannya terjadi segera setelah kejadian itu. Gejala tambahan dan disfungsi area-area tertentu juga terjadi. Defisit-defisit seperti itu dapat saja mempengaruhi penampilannya," sambung pernyataan tersebut.
Namun sayangya, tim dokter tak memberi indikasi kapan atau bagaimana gegar otak itu terjadi. Namun kalau diingat, Karius memang sempat bertabrakan dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos.
Tak lama setelah kejadian itu, Loris Karius salah membuang bola. Bola yang ia buang malah direbut Karim Benzema dan penyerang asal Prancis itu dengan mudah menceploskan bola ke gawang kiper asal Jerman tersebut.
Gareth Bale kemudian membuat gol salto, yang memang sulit untuk dihentikan oleh kiper mana pun. Karius kemudian kembali membuat kesalahan, saat salah menahan bola tendangan keras Bale dari luar kotak penalti.