Tak Ada Masa Depan untuk Karius di Liverpool

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 29 Mei 2018 | 11:23 WIB
Tak Ada Masa Depan untuk Karius di Liverpool
Reaksi kiper Liverpool, Loris Karius, usai melakukan dua blunder fatal di laga kontra Real Madrid. (Paul ELLIS / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Liverpool, Mark Lawrenson, rupanya sulit memaafkan kesalahan yang dibuat kiper Loris Karius saat The Reds bentrok dengan Real Madrid di final Liga Champions 2017/2018 akhir pekan lalu. Bek andalan Liverpool di era 80-an itu pun meyakini tak ada lagi masa depan bagi Karius di Liverpool.

Seperti diketahui, dua blunder fatal yang dibuat Karius membuat Real Madrid mampu mengemas dua gol dalam laga yang akhirnya dimenangkan raksasa Spanyol itu dengan skor meyakinkan, 3-1. Real Madrid pun berhak mengangkat trofi Liga Champions 2017/2018, trofi ketiga beruntun mereka dalam tiga tahun terakhir.

Karius sendiri sejatinya tampil baik sejak pertengahan musim 2017/2018. Kiper 24 tahun berkebangsaan Jerman itu pun praktis jadi pilihan utama Klopp sejak pergantian tahun 2018. Dia melengserkan posisi Simon Mignolet, yang sebelumnya merupakan pilihan utama di bawah mistar gawang Liverpool.

"Saya merasa iba untuk Loris Karius, tapi di sisi lain memang sulit untuk menerima setelah apa yang ia lakukan, dua blunder elementer yang benar-benar menghancurkan kans Liverpool menang atas Real. Namun saya kasihan karena ia jelas akan terpukul setelah penampilan mengerikannya di final Liga Champions," celoteh Lawrenson seperti dimuat BBC Sport.

"Tapi jujur, saya tak melihat ada masa depan baginya di Liverpool. Yang pasti, untuk jadi kiper utama klub musim depan, itu saya kira tak mungkin. Karius memiliki malam yang buruk dan mengerikan saat melihat seorang kiper Liverpool ditinggal sendirian (oleh rekan-rekan setimnya) setelah pertandingan. Justru para penggawa Real Madrid yang pertama menghiburnya, baru diikuti oleh beberapa staf pelatih Liverpool," tuturnya.

"Saya tahu dari pengalaman bahwa ketika Anda kalah di laga besar sebagai pemain, terkadang Anda butuh beberapa waktu untuk mengambil kesimpulan, dan itu waktu bagi Anda untuk memikirkan diri sendiri. Tapi tentu salah satu dari rekan-rekannya seharusnya datang memeluknya, bahkan jika tak tahu harus mengatakan sesuatu kala itu. Itu benar-benar menyedihkan bagi Karius," ucap Lawrenson.

"Sejujurnya Liverpool membutuhkan penjaga gawang top musim depan dan Karius bukan salah satunya. Bisakah mereka terus mempertahankannya dan berpikir kembali menjadikannya pilihan utama? Tidak saya pikir," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI