Infografis
Suara.com - Hari pembukaan Asian Games 2018 yang semakin dekat, membuat Persija Jakarta semakin sulit mencari stadion untuk dijadikan sebagai markas sementara.
Sebagaimana diketahui, Ismed Sofyan dan kawan-kawan tidak lagi bisa menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBK), Jakarta, yang disiapkan untuk upacara pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang. Begitupun Stadion Patriot, Bekasi yang memasuki tahap akhir renovasi untuk ajang multi event tersebut.
Pekan ini, Persija harus melakoni laga kandang kontra Persebaya Surabaya. Kesulitan mencari stadion di sekitar Jakarta, Macan Kemayoran pun akhirnya memilih Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, untuk menjamu klub berjuluk Bajol Ijo pada Minggu (3/6/2018).
Sejatinya, Persija bisa menggunakan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Namun, di saat yang bersamaan Timnas U-23 menggelar uji coba melawan Thailand di stadion itu.
Baca Juga: Kalau ke Magelang, Wajib Coba 5 Item Kuliner Ini
"Sudah. Persija melawan Persebaya di Bantul. Izin kepolisian juga sudah, karena Panpelnya dari tuan rumah," kata Direktur Utama Persija Gede Widiade.
Sebelumnya, Persija ingin mengusahakan agar Persebaya menjadi tuan rumah lebih dahulu. Namun, hal itu ditolak manajemen Bajol Ijo karena kesulitan untuk mendapat izin menggelar pertandingan.
"Persebaya sulit mencari izin. Karena lapangan mereka juga baru dipakai, ada perbaikan juga. Kemarin kejadian juga di Surabaya, jadi mereka agak kesulitan," tambahnya.
![Direktur Utama Persija Gede Widiade (tengah) didampingi oleh Pembina Klub Persija, Komjen Pol Syafruddin, dan Kapten Persija, Ismed Sofyan menggelar jumpa pers di Jakarta, Sabtu (28/4). [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/28/58085-direktur-utama-persija-gede-widiade.jpg)
Terkait penggunaan Stadion Sultan Agung, Bantul, Gede mengaku sudah meneruskan informasi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan juga Persebaya.
Baca Juga: Jokowi dan JK Hadiri Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Ketua DPR
"Surat resmi kita sudah ke PT LIB dan Persebaya. Persebaya sebenarnya ingin gelar lebih dahulu, tapi karena adanya hal-hal tersebut, mereka mengatakan kesulitan," pungkas Gede.
