Suara.com - Menjelang final Liga Champions, pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memilih merendah. Ia mengatakan, timnya tidak merasa superior dari Liverpool. Klub Spanyol itu mengincar gelar ketiga secara beruntun sekaligus mahkota ke-13 mereka secara keseluruhan.
Liverpool berada di peringkat ketiga dengan lima gelar Eropa tertinggi namun tidak pernah lagi tampil di final sejak kalah 1-2 dari AC Milan pada 2007, terakhir kali mereka memenangi trofi ini pada 2005 setelah melakukan kebangkitan luar biasa melawan klub yang sama.
Media Spanyol menyebut-nyebut pertandingan ini berpotensi berlangsung berat sebelah dengan mempertimbangkan kekayaan pengalaman Real di turnamen ini dan skuad superior mereka, yang dihuni pemain-pemain yang telah beberapa kali menjadi juara seperti Sergio Ramos, Marcelo, Luka Modric, dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa kompetisi ini Cristiano Ronaldo.
Sementara itu, tidak seorang pun di skuad Liverpool, yang pernah bermain di final Liga Champions. Pelatih mereka Juergen Klopp mencapai final 2013 ketika ia masih mengarsiteki Borussia Dortmund meski timnya kemudian takluk 1-2 dari Bayern Munich.
"Ini tidak seperti itu dan kami mengetahuinya. Ini adalah final lain dan kami memiliki peluang yang sama untuk menang sebagaimana mereka," kata Zidane pada konferensi pers yang berlangsung Jumat.
"Ini 50:50, seperti setiap final. Dan kami akan harus tampil bagus jika kami dapat menang. Di dalam ruang ganti, kami tidak merasa kami merupakan favorit sama sekali." Real menghancurkan Juventus dengan skor 4-1 pada final tahun lalu untuk menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan trofi sejak kompetisi ini dinamai ulang menjadi Liga Champions pada 1992.
Kemenangan atas pasukan Juergen Klopp di Kiev akan membuat mereka menjadi tim pertama sejak Bayern Munich pada 1976 yang mampu tiga tahun menjuarai kompetisi ini secara berturut-turut.
Kapten Real Ramos, yang mengincar gelar Liga Champions keempatnya sejak 2014, mengatakan timnya tidak kehilangan hasrat untuk terus memenangi trofi tertinggi di level klub Eropa meski mereka begitu memonopoli dalam beberapa tahun terakhir.
"Tidak ada motivasi yang berkurang, kami lapar dan faktanya kami tetap memenanginya adalah alasan lain untuk terus kembali memenanginya. Fakta bahwa kami dapat mengukir sejarah merupakan keistimewaan yang unik," kata Ramos.
"Kami harus memperlakukan (pertandingan) besok sebagai final Liga Champions pertama kami. Kami tidak dapat melihat ke masa lalu, itu tidak terhindarkan, namun kami tidak mehyukainya. Berada di final merupakan sesuatu yang menakjubkan, kami perlu menikmatinya". (Antara)