Suara.com - Sejumlah hal yang dilakukan fullback muda Liverpool, Trent Alexander-Arnold, telah membuat banyak pihak terpukau, maka bukan kejutan lagi bahwa ia memiliki prospek untuk meredam megabintang Real Madrid Cristiano Ronaldo pada final Liga Champions 2017/2018. Partai puncak ini akan dihelat Minggu (27/5/2018) dini hari WIB di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina.
Arnold yang baru berusia 19 tahun, merupakan salah satu kunci Liverpool bisa melaju ke final. Ia pun menyambut setiap tantangan dengan ketenangan sejak menandai debut Liga Champions-nya dengan gol pada fase play-off ke gawang Hoffenheim pada Agustus 2017.
Entah itu penampilan yang membuatnya menjadi pemain terbaik saat Liverpool menang 3-0 atas Manchester City di Anfield pada leg pertama perempatfinal di Anfield, atau ketenangannya saat mereka menyingkirkan AS Roma di semifinal, Alexander-Arnold memang telah tumbuh menjadi pemain yang bisa diandalkan pada setiap kesempatan.
Seandainya ia dimainkan sejak menit awal pertandingan melawan Real Madrid, Alexander-Arnold pun akan menjadi pemain termuda sepanjang sejarah klub yang tampil di final kompetisi Eropa.
Meski demikian, ini bukan sesuatu yang menimbulkan kecemasan bagi sang fullback, demikian pula dengan prospek berhadapan langsung dengan Ronaldo, pemilik gelar Pemain Terbaik Dunia sebanyak lima kali. Ronaldo sendiri telah memenangi empat gelar Liga Champions dengan dua klub.
Meski akan berduel dengan pemain dengan status superstar, Alexander-Arnold tak gentar. Ia mengaku siap mematikan pergerakan CR7.
"Ia (Ronaldo) merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Ia melakukan hal-hal yang sukar dipercaya pada pertandingan, namun ia juga memiliki kelemahan, semua pemain memilikinya. Saya akan berusaha sangat keras untuk mematikan pergerakannya," celoteh Alexander-Arnold seperti dimuat Reuters.
"Pada Sabtu (Minggu dini hari), kami akan berusaha mengeksploitasi Real Madrid dan menghentikan Ronaldo melakukan apa yang mampu dilakukannya dengan sangat baik," jelas pemain internasional Inggris itu.
Alexander-Arnold juga mengatakan, ia menyaksikan video-video Ronaldo menjelang final ini untuk mempelajari di mana kelemahan itu ada. Meski demikian, ia tidak akan berusaha meniru pemain-pemain lain yang pernah menjinakkan sang megabintang.
"Saya berbeda dengan yang lainnya. Semua orang berbeda sebagai pemain, satu-satunya orang yang perlu saya amati adalah dia (Ronaldo). Untuk mampu mengetahui apa yang ia lakukan dan kapan ia melakukannya. Untuk dapat mengetahui apa yang akan ia lakukan merupakan hal yang sulit." tutur Alexander-Arnold.