Dengan demikian, pilihan Zidane hanya satu. Yaitu mendominasi penguasaan bola dan mengalirkan bola dari kaki ke kaki dengan cepat guna mengeksploitasi sisi terlemah dari Liverpool, yaitu sisi kiri pertahanan.
Berhadapan dengan Liverpool yang di sepanjang musim 2017/18 terbiasa bermain dengan pressing tinggi, mungkin sulit untuk mendominasi dan mengalirkan bola dengan cepat. Bahkan untuk Real Madrid sekalipun. Sulit tapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Ego "one man show" Ronaldo dan sikap "tawadhu" Salah bisa jadi menentukan hasil pertandingan
Baca Juga: Kemlu Larang WNI Masuk Yaman karena Gejolak Keamanan dan Politik
Dua sosok menjadi pusat perhatian jelang laga final Liga Champions musim ini. Pemain tersubur sepanjang sejarah Liga Champions, Cristiano Ronaldo, dan pencetak gol terbanyak di Liga Inggris musim ini, Mohamed Salah.
Ronaldo dan Salah adalah dua pemain yang bermain di posisi serupa, yaitu winger. Di Liga Champions musim ini keduanya sama-sama menjadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan, meski Ronaldo yang saat ini mengoleksi 15 gol masih unggul dari pemain asal Mesir yang baru mengantongi 10 gol.
Soal kecepatan dan ketajaman, kedua pemain memang serupa. Tapi Ronaldo dan Salah tetaplah dua sosok dengan tipikal permainan dan kepribadian berbeda. Perbedaan yang mungkin akan menentukan hasil final pada Minggu (27/5/2018) dini hari WIB. Yaitu ego.
Ronaldo memang salah satu pemain terhebat yang ada saat ini. Namun jangan kita lupakan jika Ronaldo adalah tipikal pemain "one man show". Pemain yang jika sudah memegang bola di kotak penalti lawan tidak akan lirik kanan-kiri. Ketika di ruang sempit pun, pemain berjuluk CR7 akan melepaskan tendangan ke gawang. Terlepas aksinya itu berbuah gol atau tidak.
Berbeda dengan Ronaldo, Salah adalah tipikal pemain yang mengedepankan team work. Ketika mendapat bola di area pertahanan lawan, Salah akan melihat posisi rekan-rekannya-- dalam hal ini Sadio Mane dan Roberto Firmino-- sebelum memutuskan untuk melepaskan tembakan ke gawang atau menyodorkan ke rekan yang dinilai memiliki peluang mencetak gol lebih besar.
Baca Juga: Kasus Meme Rizieq Shihab, Ini Hasil Pemeriksaan Hitler
Hal itu terbukti dengan produktivitas lini depan Liverpool di Liga Champions musim ini. Trio Firmino, Mane dan Salah tercatat sebagai lini depan paling produktif dengan torehan 29 gol. Salah dan Firmino masing-masing mencetak 10 gol, dan Mane sembilan gol.