Meraba Strategi Juru Taktik di Duel Hidup Mati Madrid - Liverpool

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 25 Mei 2018 | 05:07 WIB
Meraba Strategi Juru Taktik di Duel Hidup Mati Madrid - Liverpool
Kolase foto pelatih Real Madrid Zinedine Zidane dan manajer Liverpool Jurgen Klopp [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti diketahui, banyak pengamat menilai jika Madrid beruntung ketika menyingkirkan jawara Serie A Juventus di perempat final dan menumbangkan raksasa Bundesliga Bayern Munich di semifinal (dua-duanya dengan agregat tipis 4-3). Namun bagi Klopp, penilaian tersebut subjektif. Karena pernyataan di atas menggambarkan kekuatan Real Madrid saat ini di mata manajer asal Jerman.

Berbekal materi pemain merata dan kepiawaian Zinedine Zidane selaku juru taktik, Klopp sangat menyadari jika Madrid tidak akan mudah ditaklukkan. Namun bukan berarti manajer asal Jerman itu tidak punya peluang untuk merebut gelar dari Los Blancos.

Melirik pada permainan kedua tim di semifinal, Klopp yang menggunakan formasi 4-3-3 saat menghadapi AS Roma, sepertinya akan memainkan skema "menunggu momen tepat" untuk melancarkan serangan kilat.

Menunggu bukan berarti bertahan atau parkir bus. Lewat pressing tinggi, Liverpool pastinya juga akan berjuang memenangkan lini tengah demi mendapatkan bola untuk dipasok kepada trio Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah yang bersiap merangsek pertahanan el Real.

Baca Juga: Kemlu Larang WNI Masuk Yaman karena Gejolak Keamanan dan Politik

Para pemain Liverpool merayakan gol Mohamed Salah (tengah). Filippo MONTEFORTE / AFP

Jika ini yang terjadi, maka sudah pasti kecepatan tiga pemain terdepan menjadi kunci strategi Klopp. Seperti yang terjadi di perempat final dan semifinal kala Liverpool memporak-porandakan pertahanan City dan AS Roma.

Sementara bagi Real Madrid, melihat gaya permainan Liverpool yang kerap mengandalkan bola-bola panjang, formasi 4-4-2 yang belakangan ini diterapkan pelatih Zinedine Zidane sudah pasti menemui kendala besar. Kecuali, Zidane berhasil mengunci ruang gerak James Milner atau Jordan Henderson, selaku pemasok bola utama bagi Salah dan Mane.

Seperti diketahui, dalam menyerang, Madrid sering mengandalkan dua beknya untuk menusuk dari sisi lapangan ketika Luka Modric dan Toni Kroos mendapat pressing ketat di lini tengah.

Namun kali ini, Zidane harus teramat hati-hati jika ingin menugaskan Marcelo atau Lucas Vazquez untuk menginisiasi serangan dari sisi lapangan. Karena Pressing tinggi di laga kontra Liverpool sepertinya sudah 99 persen akan terjadi. Sekali bola lepas, kecepatan dan kekompakkan tiga pemain terdepan Liverpool mengancam. Apalagi ketiganya saat ini sudah sangat nge-klik.

Baca Juga: Kasus Meme Rizieq Shihab, Ini Hasil Pemeriksaan Hitler

"Marcelo adalah pemain yang banyak menyerang, tapi...dia tidak bertahan," ujar Klopp mengindikasikan kelemahan Real Madrid seperti dikutip Marca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI