Suara.com - Kondisi fisik dan kebugaran pemain menjadi perhatian utama klub Persebaya Surabaya di bulan Ramadan. Agar kondisi para pemain tetap prima, klub berjuluk Bajol Ijo pun menggalakkan program kesehatan lebih ketat di bulan suci ini.
Tim kesehatan Persebaya yang dibebankan untuk mengawasi kondisi para pemain pun menekankan kepada penggawa Bajol Ijo untuk tidak makan sembarangan. Sejumlah larangan pun ditetapkan untuk menuntaskan misi tersebut selama Ramadan.
Berpatokan pada slogan empat sehat lima sempurna, klub memastikan menu berbuka dan sahur yang bergizi bagi para pemain. Pola makan mereka pun diawasi agar tidak rentan terserang penyakit batuk dan flu yang biasanya mudah menyerang.
Baca Juga: Bawa Pistol saat Mengajar di Kelas, Guru SD Negeri Ini Dibekuk
"Masuk bulan puasa tentu kami tekankan untuk pemain jaga pola makan. Apalagi semenjak di satu apartemen, kita sudah tentukan dan mengawasi pola makan mereka dan tujuannya menjaga mereka," kata Manajer Persebaya Choirul Basalamah.
Sementara itu, pria yang sering disapa Abud ini menekankan bagi pemainnya untuk menjauhi makanan yang bersifat gorengan atau minuman es.
"Kami sudah memberikan warning bahwa pemain itu tidak boleh makan sembarangan, yakni gorengan atau es-esan, itu sama sekali tidak boleh," lanjutnya.
Abud menambahkan, tim dokter juga selalu mengecek kondisi penggawa Bajol Ijo supaya tetap sehat dan siap menjalani pertandingan. Namun, dalam hal ini tim dokter sangat mengerti perubahan yang dialami oleh setiap pemain.
"Dalam latihan dan sebagainya dokter selalu memantau, dan kadang mereka sampai mengerti perubahan mereka (pemain) mungkin dari suara berubah nah itu ditegur, dan sejak awal memang sebelum puasa kami sudah menekankan supaya jaga kondisi," katanya. (Dimas Angga P)
Baca Juga: Ngaku Bawa Bom, Politikus Hanura dan Gerindra Ancam Avsec Bandara