Apiknya perfoma Nainggolan bersama AS Roma musim ini, khususnya di Liga Champions, seakan tidak mempengaruhi penilaian Martinez. Padahal, klub sekelas Chelsea saja pernah menyatakan niat untuk meminang pemain berdarah Batak (salah satu suku di Indonesia) itu.
Nainggolan merasa keputusan Martinez tidak didasari sikap profesional sebagai seorang pelatih. Menurutnya, Martinez tidak melihat dirinya dari sisi kemampuan melainkan dari sisi personal.
Nainggolan tidak menampik dirinya kerap disebut berandal karena tampil urakan dengan rambut mohawk dan badan penuh tatto. Namun, untuk urusan pekerjaan, pemain berusia 30 tahun itu mengaku selalu bersikap profesional.
"Saya sedih. Saya pantas untuk berada di sana (Rusia). Saya bermain bagus bersama Roma, bahkan hingga mencapai semifinal Liga Champions. Saya memang tidak bisa memberikan lebih dari itu," ujar Nainggolan seperti dikutip HLN.
Baca Juga: Sidney Jones: Teroris yang Belum ke Suriah Lebih Berbahaya
"Saya tidak suka mengenakan topeng. Saya adalah saya. Jika orang lain tidak suka, saya tidak bisa berbuat apapun soal itu."
"Saya selalu digambarkan sebagai anak nakal, tapi sepak bola adalah hobi saya. Ok, pada akhirnya memang menjadi profesi, tapi saya ingin dinilai berdasarkan performa. Bukan karena kebiasaan saya di luar lapangan."
"Semua orang bebas berbuat apa yang mereka inginkan jika mereka tampil bagus di lapangan. Apakah anda pikir semua pemain (sepak bola) itu orang baik-baik?"
Terbang ke Roma, Martinez kasih sinyal
Baca Juga: Laga Timnas U-19 Vs Persis Diundur
Satu hari sebelum diumumkannya skuat bayangan Belgia untuk Piala Dunia, Martinez ternyata terbang ke Roma. Kunjungan Martinez ke ibu kota Italia itu khusus untuk menemui Nainggolan.