Suara.com - Everton memecat manajer Sam Allardyce pada Rabu (16/5/2018) setelah bertugas selama enam bulan dan mantan bos tim nasional Inggris itu hanya mampu mengantarkan klub Merseyside tersebut ke posisi delapan klasemen akhir Liga Inggris musim ini.
Allardyce, yang menggantikan pelatih asal Belanda Ronald Koeman yang dipecat pada November dengan klub di posisi ke-13 dan lima poin di atas zona degradasi, masih memiliki satu tahun berjalan di kontraknya.
"Atas nama Ketua, Dewan Direksi dan Mr (Farhad) Moshiri, saya ingin berterima kasih kepada Sam atas pekerjaan yang telah dia lakukan di Everton selama tujuh bulan terakhir," kata CEO Everton Denise Barrett-Baxendale yang diumumkan situs web klub.
Baca Juga: Nissan Mulai Batasi Produksi Mobil Diesel
"Sam membawa pada kompetisi yang menantang di musim lalu untuk memberi kami stabilitas dan kami berterima kasih kepadanya karena melakukan itu. Namun, kami telah membuat keputusan bahwa sebagai bagian dari rencana jangka panjang kami, kami akan menunjuk manajer baru musim panas ini dan akan segera memulai proses ini."
Meskipun melakukan pekerjaan yang solid, Allardyce yang berusia 63 tahun telah terpuruk dengan jumlah mayoritas penggemar Everton tidak terkesan dengan gaya bermainnya.
Allardyce, yang sempat menjadi manajer timnas Inggris pada tahun 2016 sebelum kembali ke manajemen klub di Crystal Palace musim lalu, bereaksi dengan marah terhadap perubahan struktural di klub sebelum pertemuannya dengan pemilik saham mayoritas, taipan Inggris kelahiran Iran Farhad Moshiri.
"Saya terkejut, kecewa dan jijik bahwa klub sepak bola tidak memiliki kesopanan untuk memberitahu saya, Direktur sepak bola saya dan staf saya tentang perubahan itu," kata Allardyce seperti dilansir Liverpool Post.
"Mereka pasti sudah berada di jalur perubahan ini selama beberapa waktu tetapi tidak ada yang berpikir untuk memberitahu saya dan staf saya."
Baca Juga: Bulan Ramadan, Ini 6 Jenis Hiburan Malam yang Ditutup di Jakarta
Mantan manajer Watford dan Hull City Marco Silva menjadi salah satu favorit untuk mengambil alih tim yang bermarkas di Goodison Park itu. (Antara)