Infografis
Suara.com - Laga final Liga Europa 2017/2018 akan mempertemukan wakil Prancis Olympique Marseille kontra raksasa Spanyol Atletico Madrid, Kamis (17/5/2018) dini hari nanti WIB. Partai puncak ini akan dihelat di Groupama Stadium, Lyon Metropolis.
Berikut 10 fakta menarik jelang duel kedua tim dini hari nanti:
1. Marseille sebelumnya telah tiga kali lolos ke final Piala UEFA / Liga Europa, namun dua-duanya berujung dengan kekalahan. Marseille pertama takluk di tangan Parma pada musim 1998/1999 dan kemudian dihajar Valencia pada musim 2003/2004.
2. Marseille akan mencoba untuk menjadi tim Prancis pertama yang bisa menjuarai Liga Europa. Sebelumnya, tak ada klub Prancis yang bisa jadi kampiun di Liga Europa ataupun saat kompetisi kasta kedua antarklub Eropa ini masih bernama Piala UEFA.
3. Satu-satunya kesuksesan Marseille dalam empat penampilan mereka di final-final kompetisi mayor UEFA adalah ketika menang 1-0 atas AC Milan dan menjuarai Liga Champions musim 1992/1993.
4. Bek Marseille, Adil Rami, yang tampil sebagai starter dalam 16 dari 18 pertandingan Marseille di Liga Europa musim ini - sejak babak kualifikasi, pernah menjuarai kompetisi ini bersama Sevilla pada musim 2015/2016.
5. Winger andalan sekaligus kapten Marseille, Dimitri Payet, adalah raja assist di Liga Europa 2017/2018. Sejauh ini, eks bintang West Ham United itu telah mencetak tujuh assist.
6. Atletico telah mengoleksi dua gelar di Liga Europa, yakni juara pada 2010 dan 2012. Di final 2010, Los Colchoneros mengalahkan wakil Inggris, Fulham 2-1 lewat extra time. Sementara di final 2012, Atletico mengalahkan sesama tim Spanyol, Athletic Bilbao 3-0.
7. Rekor Atletico di Liga Europa musim ini adalah Menang 7, Seri 5, Kalah 2. Atletico sendiri mengawali langkah mereka di kompetisi Eropa musim ini di fase grup Liga Champions. Namun, Los Rojiblancos kandas di fase grup dan terlempar ke fase gugur Liga Europa, yakni babak 32 besar.
8. Filipe Luis, Gabi, Diego Godin, Juanfran, Koke dan Saul sudah memperkuat Atletico ketika menjuarai Liga Europa pada musim 2011/2012 di bawah arahan entrenador Diego Simeone. Selang enam tahun kemudian, sederet nama itu tentu akan coba mengulangi pencapaian manis tersebut.
