Suara.com - Suasana berkabung akan mewarnai pertandingan pekan ke-8 Liga 1 Indonesia antara Sriwijaya FC (SFC) kontra Bhayangkara FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sabtu (12/5/2018).
Penggawa tim berjuluk Laskar Wong Kito ini akan mengenakan ban hitam di lengan mereka. Tidak hanya SFC, skuat Bhayangkara pun juga melakukan hal serupa sebagai bentuk berkabungnya kedua tim atas wafatnya legenda sepakbola Indonesia, Zulkarnain Lubis.
Almarhum dinilai berperan besar mendidik talenta muda Sumatera Selatan dan hal itu yang membuat duka besar bagi publik Sumsel.
Presiden Club Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Sriwijaya FC turut berbela sungkawa atas meninggalnya Maradona dari Indonesia julukan almarhum (Zulkarnain Lubis) pada masa kejayaannya itu . Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 59 tahun.
"Beliau juga turut berjasa memajukan sepakbola di Sumsel. Sejak tahun 2012 di Muba, bahkan ditutup usia sebagai pelatih sepakbola di PALI. Saya selaku Presiden SFC turut berbela sungkawa. Kita juga akan menggunakan pita hitam sebagai tanda kehormatan di laga nanti," kata Dodi
Zulkarnain Lubis pernah memperkuat PSMS Medan (1979-1980) dan Mercu Buana Medan (1981-1982), sebelum memperkuat klub-klub elite di Pulau Jawa, di antaranya Yanita Utama Bogor.
Pria asal Binjai itu juga pernah berseragam Tim Nasional Indonesia pada berbagai ajang dari tahun 1983 - 1986. Menurut rencana, suami dari anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal ini dimakamkan di Binjai.
"Saat MCM tadi juga sudah disepakati oleh pengawas pertandingan dan tim tamu Bahyangkara FC. Usulan kita untuk pakai pita hitam sesuai intruksi Pak Presiden Club disetujui. Kita juga akan ada upacara penghormatan kepada almarhum sebelum laga di mulai," tambah Media Officer SFC Muhammad Moeslim. [Andhiko Tungga Alam]