Suara.com - Usai menelan hasil minor bermain imbang dalam tiga laga terakhir, Sriwijaya FC mengusung misi kemenangan dalam lawatannya kontra Bali United, dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2018 pekan ketujuh, di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (5/5/2018).
Pelatih SFC Rahmad Darmawan (RD) mengatakan siap membawa 19 pemainnya untuk mencuri poin penuh ke kandang Serdadu Tridatu tersebut.
"Setibanya di Bali, kita langsung latihan. Tidak ada waktu untuk istirahat. Hingga tadi malam, anak anak juga terus berlatih. Latihan yang diberikan juga sekedar latihan ringan," kata RD melalui aplikasi whatsappnya.
Menurutnya, seluruh pemain yang masuk ke dalam susunan line up di laga terakhir kontra PSM Makassar pekan lalu kembali di bawa ke Pulau Dewata.
"Nur Iskandar yang melengkapi pemain yang di bawa ke Bali, ditambah Zulfiandi yang juga tetap dibawa usai membela timnas Indonesia di ajang Anniversary Cup di Bogor," katanya.
Ia mengaku jika kondisi para pemain masih sangat baik. Pelatih asal Metro, Lampung ini juga menjelaskan, dalam laga kontra Bali United sendiri berubah dari jadwal sebelumnya yakni sore hari. Perubahan ini sendiri dikarenakan adanya permintaan dari Indosiar selaku pemegang hak siar Liga 1 Indonesia 2018.
Ia menambahkan, dalam lawatan ke Bali ini tentunya misi yang cukup berat. Mengingat, tim Bali pastinya memiliki motivasi yang tinggi untuk memenangkan pertandingan. Karena, anak asuh Widodo Cahyono Putro tersebut pekan lalu harus menelan kekalahan di kandang PS Tira dengan skor 2-1.
Kondisi ini, diakuinya bakal membuat Bali United tampil all out berusaha bisa memenangkan pertandingan, apalagi di hadapan ribuan pendukungnya sendiri. "Kami harus bisa meredam motivasi tinggi dari Bali, pastinya mereka ingin meraih kemenangan. Apalagi Bali memiliki rekor baik saat bermain di kandang," ujarnya.
RD sendiri, optimistis jika tim Laskar Wong Kito mampu membawa pulang tiga poin ke Palembang. Menurutnya, tak ada hal yang mustahil dilakukan. "InsyaAllah, jika kami kembali kompak dan bekerja keras, peluang masih sangat terbuka," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]