Bergegas menuju pertandingan yang akan segera dimulai dalam beberapa menit itu, Sean berpapasan dengan sekelompok fans AS Roma. Tanpa sebab yang jelas, dua pemuda dari kelompok tersebut menghajar Sean menggunakan sabuk berkepala besi, yang membuatnya tak sadarkan diri.
Sean mengalami luka parah di bagian kepala. Luka yang mengakibatkan pendarahan otak, yang mengharuskannya menjalani operasi. Martina, istri Sean, pun langsung terbang ke Liverpool begitu mendapat kabar soal kondisi suaminya.
Sepekan sudah berlalu, dan Sean belum juga bangun dari koma. Sang istri yang dengan setia menemani, kabarnya sempat berharap Sean akan bangun jika dibisikan kabar soal kesuksesan tim kesayangannya melaju ke final. Berharap akan keajaiban yang sayangnya tidak terjadi.
Baca Juga: Rini Akhirnya Akui Rekaman Percakapan Dirinya dengan Bos PLN
"Sean Cox, you'll never walk alone," kicau Liverpool mendukung Sean setelah menyingkirkan Roma di semifinal.
"Pertama kali mendengar kabar ini (soal Cox) emosi saya langsung meluap. Sulit dipercaya hal seperti ini bisa terjadi. Doa dan dukungan kami untuk keluarga Sean," ujar manajer Liverpool Jurgen Klopp seperti dikutip dari laman resmi klub.
Di kampung halamannya, Sean merupakan salah seorang figur yang dihormati. Lelaki berusia 53 tahun itu aktif dalam berbagai kegiatan dan sempat menjadi ketua sejumlah organisasi lokal.
Kedatangannya ke Liverpool di hari nahas itu juga bukan yang pertama kalinya bagi Sean. Sean yang merupakan pendukung setia Liverpool sejak belia, sudah berulang kali pulang pergi Dunboyne-Liverpool untuk menyaksikan pertandingan The Reds.
Baca Juga: Jennifer Dunn Ungkap Kondisi Terbaru Jelang Sidang Lanjutan
Dua berandal asal Roma akan disidang bulan ini