Suara.com - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti menyebutkan bahwa drawing babak fase grup Piala AFF 2018 tidak fair. Bukan tim-tim yang jadi permasalahan, melainkan jadwal pertandingan kandang dan tandang.
Bima menilai seharusnya jadwal laga home dan away juga ditentukan melalui drawing. Namun, AFF selaku penyelenggara sudah menentukannya.
"Untuk pembagian home away ini harusnya kalau bisa di-drawing juga supaya lebih fair," kata Bima.
Perkataan Bima itu tidak lepas dari laga Timnas Indonesia yang berat saat melakoni laga tandang. Seperti melawan juara bertahan Thailand pada 17 November serta Singapura 9 November.
Baca Juga: Asian Games, Kesempatan Branding Indonesia ke Dunia Internasional
Meski begitu, Bima cukup yakin dengan kemampuan tim Merah Putih. Itu setelah melihat performa Hansamu Yama dan kawan-kawan di ajang Anniversary Cup 2018, di mana lawan yang dihadapi berada di atas level Indonesia.
"Semoga di Thailand dengan melihat performa kemarin, apalagi gambarannya mungkin turun dengan pemain U-23 (di Piala AFF 2018), melihat turnamen di Annivercary Cup saya pikir optimistis bisa membentuk tim yang lebih baik ke depan. Dengan kekurangan-kekurangan yang ada, semoga bisa masuk final dan juara," ungkapnya.
"Untuk komposisi tim (di Piala AFF 2018), perombakan tidak begitu banyak, mungkin ada beberapa tambahan pemain senior yang benar-benar kontribusinya sangat besar buat tim. Ya, karena mayoritas akan diisi oleh pemain U-23 yang akan tampil di Asian Games 2018," pungkasnya.